BMKG Juanda Sebut Potensi Cuaca Ekstrem di Jatim hingga 2 Desember 2020

Kepala Stasiun BMKG Juanda, I Wayan Mustika mengimbau warga Jawa Timur untuk waspada dan berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Nov 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2020, 23:00 WIB
(Foto: Unsplash)
Ilustrasi hujan (Foto: Unsplash/Max)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur.

Dampak tersebut yang dapat ditimbulkan antara lain potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Kepala Stasiun BMKG Juanda, I Wayan Mustika menuturkan, Jawa Timur diperkirakan pada umumnya telah memasuki musim penghujan pada November 2020.

Ada pertemuan massa udara (konvergensi) yang disertai perlambatan massa udara menyebabkan pembentukan awan-awan konvektif berupa awan Cumolonimbus yang lebih intens.

“Hasil analis BMKG menunjukkan kondisi atmosfer yang tidak stabil dan dapat meningkatkan potensi kejadian cuaca ekstrem di Jawa Timur,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (25/11/2020).

Ia mengatakan, untuk waspadai curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang sesaat, berpotensi terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur.

Wilayah tersebut antara lain Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Banyuwangi.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Cuaca Ekstrem Berlangsung Selama Sepekan

Ilustrasi – hujan lebat disertai angin kencang rawan terjadi pada musim pancaroba. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – hujan lebat disertai angin kencang rawan terjadi pada musim pancaroba. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Selain itu, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kota Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo.

Lalu di Kota Batu, Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Pacitan.

Selanjutnya di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Situbondo, Kota Surabaya, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Tulungagung.

“Kondisi itu diprakirakan berlangsung hingga sepekan ke depan (25 November-2 Desember 2020),” kata I Wayan.

Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya