Kasus Harian COVID-19 di Atas 800, Jawa Timur Masuk Gelombang Kedua?

Tambahan kasus positif Corona COVID-19 di Jawa Timur capai 887 pada 1 Januari 2021. Dengan demikian, total kasus positif COVID-19 mencapai 85.039.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Jan 2021, 09:19 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2021, 06:57 WIB
Ilustrasi corona covid-19 (Foto: Pixabay/fernando zhiminaicela))
Ilustrasi corona covid-19 (Foto: Pixabay/fernando zhiminaicela)

Liputan6.com, Jakarta - Pasien positif COVID-19 di Jawa Timur masih bertambah signifikan.  Lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi dinilai salah satu karena masyarakat mulai abai terhadap protokol kesehatan.

Tambahan kasus positif Corona COVID-19 di Jawa Timur capai 887 pada 1 Januari 2021. Dengan demikian, total kasus positif COVID-19 mencapai 85.039. Sebelumnya, pada 31 Desember 2020, pasien positif COVID-19 di Jawa Timur mencapai 935 orang sehingga total kasus positif di Jawa Timur mencapai 84.152.

Pakar epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Laura Navika mengatakan, Jawa Timur bisa dikatakan memasuki gelombang kedua COVID-19. Hal ini seiring kasus harian COVID-19 meningkat di atas 800.

Meski demikian, tambahan kasus harian COVID-19 di Jawa Timur masih lebih rendah dari pada DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah yang di atas 1.000. Salah satu penyebab lonjakan kasus COVID-19 tersebut karena abai protokol kesehatan.

"Iya bisa dikatakan seperti itu (memasuki gelombang kedua COVID-19). Karena kasus hariannya meningkat di atas 800,” ujar Laura saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu (2/1/2021).

Laura menuturkan, masyarakat yang abai protokol kesehatan mendorong banyak kasus positif COVID-19. Hal ini membuat kelebihan kapasitas di fasilitas kesehatan sehingga orang yang terpapar COVID-19 tidak tertangani dengan cepat. Hal tersebut memperburuk kondisi bahkan kematian.

Di Jawa Timur, kasus kematian karena COVID-19 cukup tinggi. Pada 1 Januari 2021, kasus kematian karena COVID-19 mencapai 5.900 jiwa. Angka kasus meninggal karena COVID-19 di Jawa Timur termasuk tertinggi di Indonesia. Disusul Jawa Tengah sebanyak 3.600 orang dan DKI Jakarta sebanyak 3.290 orang.

"Iya ini karena salah satunya terjadi overcapacity dari fasilitas kesehatan sehingga pasien tidak tertangani secara cepat,” kata dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pentingnya Pengawasan Protokol Kesehatan

Kelemahan Virus Corona
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Melihat kondisi tersebut, Laura mendorong penerapan protokol kesehatan menjadi suatu keharusan pada saat pandemi COVID-19.

“Masyarakat Jawa Timur jangan sampai abai terhadap protokol kesehatan. Dan tugas pemerintah provinsi tentunya mengawasi penerapan protokol kesehatan dengan tetap memberikan sanksi bagi pelanggar dan tetap dengan upaya 3T dan memaksimalkan fasilitas kesehatan,” kata dia.

Ia menambahkan, langkah tersebut perlu diambil untuk mengendalikan penyebaran kasus COVID-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya