Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun dr. Denik Wuryani mengatakan distribusi vaksin COVID-19 diperkirakan sampai di kota ini pada 22 Januari mendatang.
"Nantinya pendistribusian vaksin dikirimkan langsung ke Gudang Farmasi Dinkes-PPKB di Jalan Candi Sewu. Penyimpanannya akan terpusat di gudang farmasi," ujar dr. Denik di Madiun, Jawa Timur, Kamis, 14 Januari 2021.
Menurut dia, di gudang itu telah disiapkan dua lemari pendingin atau cold chain besar berukuran 1,5 meter ×1 meter untuk penyimpaanan vaksin.
Advertisement
"Kapasitas dua lemari pendingin tersebut dipastikan mencukupi untuk penyimpanan," kata dia, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Lebih lanjut dijelaskannya, meski distribusi vaksin sampai Kota Madiun pada 22 Januari nanti, vaksin itu belum bisa langsung diberikan ke penerima. Butuh persiapan sejumlah sarana hingga petugasnya untuk digunakan. Karenanya, untuk pemberian vaksinasi ke penerima diperkirakan mulai dapat dilakukan awal Februari mendatang.
Sejauh ini sudah ada sebanyak 12 vaksinator yang telah siap bertugas. Selain itu, juga terdapat pelatihan dari Pemprov Jawa Timur untuk 10 petugas vaksinator dari tiap puskesmas.
"Kita juga melakukan simulasi vaksinasi. Jadi nanti saat pelaksanaan vaksinasi setidaknya ada empat meja yang disiapkan. Mulai pendaftaran, pemeriksaan dan skrining, meja vaksinasi, dan meja terakhir untuk observasi sekaligus pencatatan laporan. Jadi, yang sudah divaksin tidak bisa langsung meninggalkan tempat," jelasnya.
Selain puskesmas, vaksinasi juga bisa dilakukan di semua rumah sakit di Kota Madiun. Namun, hal itu tentu menunggu jatah vaksin yang diberikan.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Jatah Vaksin Kota Madiun
Denik mengaku belum mengetahui jatah vaksin yang akan dikirim ke Kota Madiun. Sebab, pihaknya tidak mengusulkan. Namun. sebaliknya, pemerintah pusat melalui satu data di pusat sudah menghimpun data calon penerima vaksin dari berbagai sumber.
Salah satunya, dari Sistem Informasi SDM Kesehatan (SI-SDMK) untuk menghimpun data tenaga kesehatan dan tenaga medis yang menjadi prioritas penerima vaksin pertama.
"Di Kota Madiun untuk tenaga kesehatan dan medis yang sudah mengisi data di SI SDMK sebanyak 4.400 orang. Tapi kembali lagi, berapa jatah vaksinnya untuk Kota Madiun, kita belum tahu," kata Denik.
Ia menambahkan, meski program vaksinasi COVID-19 mulai bergulir, pihaknya meminta warga Kota Madiun tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu penting dilakukan guna menekan penyebaran kasus COVID-19 di wilayah setempat.
Data Satgas COVID-19 Kota Madiun mencatat hingga Rabu (14/1/2021) ada 568 warga setempat yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, 377 orang di antaranya telah sembuh, 41 orang masih dalam perawatan, 104 orang jalani isolasi mandiri, dan 46 orang meninggal dunia.
Jumlah pasien konfirmasi sebanyak 568 orang tersebut bertambah 12 kasus dari sehari sebelumnya sebanyak 556 orang. Saat ini, Kota Madiun masuk dalam zona oranye atau risiko sedang penyebaran COVID-19 dengan tingkat kesembuhan sebesar 66,37 persen.
Advertisement