Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah warga Sampang Eks Syiah yang tinggal di rusunawa Jemunda Sidoarjo, mendapatkan sertifikat tanah. Secara simbolis Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan sertifikat tanah kepada 10 perwakilan warga eks Syiah.
Khofifah mengajak masyarakat di Jawa Timur untuk bersama-sama membangun kerukunan, kedamaian dan ketenangan dan mengajak para undangan yang hadir membaca salawat Burdah Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga
"Bahwa kehidupan masyarakat yang beragam di Indonesia dan di Jawa timur ini kita bangun suasana penuh ketenangan, penuh kerukunan dan penuh kedamaian. Kenapa tadi saya mengawali dengan membaca Burdah itu menurut kiai saya suasana yang terbangun dengan ketenangan dan kedamaian salah satu ikhtiar spiritualnya adalah dengan membaca Burdah," ujar Khofifah, Selasa (2/2/2021).
Advertisement
Sementara itu, Mat Rai (55) eks Syiah salah satu penerima sertifikat yang tinggal di pengungsian rusunawa Jemundo kurang lebih 9 tahun ini mengaku senang karena pemerintah hadir membantu proses penyelesaian sertifikat tanahnya.
PJ Bupati Sidoarjo Hudiyono yang ikut mendampingi kunjungan Gubernur Jatim Khofifah dan Bupati Sampang Slamet Junaidi menyatakan siap membantu dan menjaga warga eks Syiah yang tinggal di Sidoarjo. Ratusan warga eks Syiah ini menempati dua blok rusunawa Jemundo. Mereka tinggal bersama anak dan istrinya.
Bupati Sampang, Slamet Junaidi juga menitipkan ratusan warga Sampang eks Syiah yang tinggal di Rusunawa Jemundo kepada PJ Bupati Sidoarjo Hudiyono. Junaidi juga menyampaikan saat ini Pemda Sampang terus melakukan rekonsiliasi agar semua eks Syiah kembali lagi ke Sampang. Sudah banyak yang kembali namun yang tinggal di Jemundo akan diusahakan bisa kembali ke kampung halaman.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sudah Dibaiat
Ratusan penganut eks Syiah ini sudah melakukan baiat dan kembali lagi ke ajaran Sunni. Bahkan Junaidi menyampaikan banyak yang dikirim ke pondok-pondok pesantren, Seperti Tebu Ireng dan Lirboyo.
Sementara itu, program PTSL untuk warga eks Syiah yang tinggal di Jemundo ini adalah upaya Pemda Sampang dengan Pemprov Jatim untuk menjaga aset mereka di Sampang yang yang sudah lama ditinggal sejak kejadian tragedi Sampang tahun 2011 silam.
Pada akhir acara, ustad Tajul Muluk mantan pimpinan Syiah Sampang yang sudah baiat masuk aliran Sunni atau ahlussunnah Wal Jama'ah memimpin penutup.
Advertisement