Upaya Dinkes Jatim Redam Lonjakan Covid-19 di Bangkalan

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Herlin Ferliana menjelaskan tindakan pencegahan perlu dilakukan dengan cepat untuk menangangi lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jun 2021, 10:10 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2021, 10:04 WIB
Corona Bangkalan
Satgas Covid 19 Bangkalan menyemprotkan cairan disinfektan di sebuah tempat pusat perbelanjaan

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Herlin Ferliana menjelaskan tindakan pencegahan perlu dilakukan dengan cepat untuk menangangi lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan. Salah satunya dengan menutup akses pintu keluar Bangkalan menuju Surabaya, di pintu gerbang Jembatan Suramadu dan melakukan tes cepat antigen.

Selain itu, pada saat yang sama, Pemprov Jatim juga menurunkan tim mobil usap PCR ke Kecamatan Arosbaya Bangkalan guna melacak setiap warga, mengingat kasus COVID-19 ini di wilayah termasuk paling banyak.

"Kita kirim mobil usap PCR ke kecamatan yang kasusnya melonjak. Selain itu, di pintu Gerbang Suramadu bagi seluruh masyarakat yang akan ke Surabaya. Jika reaktif maka akan dilakukan tes usap," ujarnya dikutip dari Antara, Minggu (6/6/2021).

Untuk tes usap antigen di Jembatan Suramadu, jika hasilnya reaktif akan dilakukan isolasi di rumah sakit yang sudah disiapkan dan tidak diperbolehkan pulang sebelum sembuh.

"Jadi, masyarakat harus meminimalisasi mobilisasi, kalau mau ke Surabaya harus siap di tes," katanya.

Selain itu, Herlin Ferliana menyebut terdapat dua cara untuk meminimalisasi angka kematian pasien COVID-19, yakni melalui pengobatan cepat dan benar serta penyediaan ruang perawatan yang cukup.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Mengkhawatirkan

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Bangkalan Sudiyo memaparkan, angka kasus COVID-19 di Bangkalan usai libur Lebaran 2021 memang sangat mengkhawatirkan, yakni terdapat 34 kasus kematian dalam 14 hari, dan dalam sepekan terdapat 169 kasus aktif.

"Per hari Minggu (6/6) ini malah ada tambahan 28 kasus baru lagi, dan penderita kebanyakan memang dari Kecamatan Arosbaya," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya