POGI Surabaya: Vaksin Sinovac Aman untuk Ibu Hamil

Brahmana juga memastikan bahwa usia kehamilan yang aman divaksin setelah melewati tiga bulan pertama atau setelah melewati trimester pertama.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 19 Agu 2021, 23:36 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2021, 23:36 WIB
Vaksinasi ibu hamil di Unair Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Vaksinasi ibu hamil di Unair Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia (POGI) Surabaya Brahmana Askandar  mengatakan, sasaran Ibu Hamil (Bumil) yang divaksinasi di Universitas Airlangga (Unair) sebanyak 1.000 dosis.

Brahmana juga memastikan bahwa usia kehamilan yang aman divaksin setelah melewati tiga bulan pertama atau setelah melewati trimester pertama.

"Karena pada tiga bulan pertama adalah masa pembentukan. setelah masa pembentukan selesai, maka aman untuk usia 33 minggu. Kenapa sampai 33 minggu, karena diharapkan pada saat bersalin usia 37 minggu, dia sudah terproteksi," ujarnya, Kamis (19/8/2021).

Brahmana mengatakan, kondisi ibu saat hamil bermacam-macam. Jika memiliki penyakit penyulit, maka tidak bisa disuntik vaksin. Ibu hamil tersebut harus konsultasi ke dokter kandungan terlebih dulu, namun sebagian besar bumil saat ini kondisinya sehat.

"Tidak perlu, tapi kan ibu hamil yang mengontrol bisa bidan, dokter, dokter umum, dokter spesialis. Tapi kalau ada sesuatu, bidan atau dokter umum akan mengkonsultasikan ke dokter spesialis. Kemudian dokter spesialis akan mengevaluasi apakah bisa divaksin atau tidak," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hubungi Puskesmas Jika KIPI

Dokter spesialis kandungan ini menegaskan vaksin jenis Sinovac ini aman bagi ibu hamil. Karena berdasarkan edaran kementerian, ada tiga vaksin yang aman untuk ibu hamil yakni Sinovac, Moderna, dan Pfizer.

"Sampai saat ini nggak ada yang berat (efek samping bumil), kalau ada efek KIPI mereka menghubungi puskesmas terdekat. Kebanyakan cuman nyeri di tangan, hanya beberapa saat saja," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya