Napi di Rutan Medaeng Modifikasi Buku untuk Sembunyikan Ponsel, Seperti di Film Luar Negeri 

Buku itu, lanjut Hendrajati, dimodifikasi sedemikian rupa. Ada sekitar seratus halaman yang direkatkan dengan lem.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 03 Okt 2021, 08:23 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2021, 08:23 WIB
Petugas menunjukkan buku yang dimodifiokasi untuk menyembunyikan ponsel napi di Rutan Medaeng. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Petugas menunjukkan buku yang dimodifiokasi untuk menyembunyikan ponsel napi di Rutan Medaeng. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Petugas gabungan menemukan sejumlah benda terlarang, seperti pemanas air, benda tajam, kartu permainan, instalasi listrik ilegal dan telepon genggam saat razia Rutan Kelas I Surabaya, yang berlokasi di Medaeng Sidoarjo, Jumat 1 Oktober malam.

"Kami menemukan telepon genggam yang diselipkan dalam sebuah buku," ujar Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Kelas I Surabaya, Wahyu Hendrajati, Sabtu (2/9/2021).

Buku itu, lanjut Hendrajati, dimodifikasi sedemikian rupa. Ada sekitar seratus halaman yang direkatkan dengan lem. Lalu bagian tengahnya dilubangi untuk menyimpan telepon genggam. Mirip modus-modus yang ada dalam film luar negeri.

Terkait temuan itu, Hendrajati mengaku akan melakukan tindaklanjut. Pihaknya akan memeriksa telepon genggam yang ada untuk memastikan ada tidaknya percakapan yang berguna sebagai bahan deteksi dini di kemudian hari.

Dari pemeriksaan itu nantinya juga akan dibangun sistem yang lebih ketat lagi untuk meminimalisir masuknya telepon genggam ke dalam rutan.

"Komitmen kami jelas, akan memberantas peredaran telepon genggam di dalam rutan," ucapnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penggeledahan

Kakanwil Kemenkumham Jatim, Krismono menambahkan, petugas gabungan melakukan penggeledahan di tiga blok rutan yang berpenghuni 1.744 warga binaan.

"Tim langsung disebar ke blok F, G dan J. Penggeledahan rutin kali ini tetap harus mengedepankan kesopanan, sehingga rutan tetap kondusif," kata Krismono.

Selain itu, lanjut Krismono, petugas gabungan juga melakukan tes urine narkotika secara acak kepada 20 warga binaan dan 10 perwakilan pegawai rutan. "Untuk tes urine narkotika, semua hasilnya negatif," ujar Krismono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya