Dapur Umum Khusus Anak dan Balita Pengungsi Semeru, Seperti Apa?

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyatakan, dapur umum khusus tersebut untuk menjamin kebutuhan permakanan, nutrisi serta gizi anak dan balita pengungsi supaya terpenuhi

oleh Dian Kurniawan diperbarui 13 Des 2021, 09:03 WIB
Diterbitkan 13 Des 2021, 09:03 WIB
Pemprov Jatim menyediakan dapur umum khusus untuk anak pengungsi Semeru. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Pemprov Jatim menyediakan dapur umum khusus untuk anak pengungsi Semeru. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Pemprov Jatim menyediakan dapur umum khusus anak dan balita pengungsi korban bencana Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan, dapur umum khusus tersebut untuk menjamin kebutuhan permakanan, nutrisi serta gizi anak dan balita pengungsi supaya terpenuhi selama berada di pos pengungsian.

“Tentu tidak bisa disamakan antara makanan orang dewasa , bayi  dan  balita. Asupan nutrisi serta gizi anak dan balita harus terpenuhi meskipun sedang di pengungsian,” ujarnya, ditulis Senin (13/12/2021).

Dia menyatakan, anak atau balita tidak sekedar kenyang, namun angka kecukupan gizinya juga harus tercapai untuk membantu tumbuh kembang dengan baik, memenuhi kebutuhan energi, serta menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Khofifah mengatakan, dapur umum bergerak khusus anak dan balita tersebut didirikan di lokasi pengungsian SMPN 1 Candipuro Lumajang. Di lokasi tersebut, dapur anak dan balita menyasar sekitar 64 anak pengungsi (25 laki-laki, 39 perempuan) yang terdata di posko tersebut.

“Saya berharap dengan layanan ini, kesehatan dan daya tahan tubuh para pengungsi berkategori rentan bayi dan balita  dapat terjaga di tengah-tengah kondisi dan situasi yang serba terbatas,” imbuhnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bergilir

Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa menambahkan, untuk memastikan kebutuhan bayi dan balita pengungsi tercukupi secara optimal.

"Kami juga menerjunkan tim Srikandi BPBD untuk bertanggungjawab terhadap penyiapan bahan makanan bergizi dan mendistribusikannya kepada anak-anak di  pengungsian," katanya.

Rencananya, lanjut Budi, dapur khusus ini akan memberikan pelayanan di pos pengungsi secara bergilir dari satu tempat ke tempat yang lain. "Kita akan gilir untuk setiap titik pos pengungsi per dua hari," ujar Budi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya