Kasus Guru Pukul Siswa, Eri Cahyadi: Jika Terulang Akan Berhadapan dengan Saya

Dia juga memahami bahwa yang dilakukan guru tersebut dilandasi oleh emosi, karena kelelahan saat mengajar, hingga timbullah kejadian tersebut.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 02 Feb 2022, 21:15 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2022, 21:15 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau PTM di Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau PTM di Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan pengarahan kepada para guru, kepala sekolah, dan para pengawas di tingkat SD dan SMP di Kota Surabaya. Hal itu dilakukan untuk terus mempertahankan Surabaya kota layak dan ramah anak.

Eri mengatakan, kasus pemukulan guru terhadap siswa di SMPN 49 Surabaya menjadi catatan penting bagi dirinya dan bagi dunia pendidikan di Kota Surabaya. Ia kemudian mengingatkan, bahwa para guru adalah orang tua bagi para siswa saat berada di sekolah.

“Sudah cukup ada hal seperti itu, Surabaya ini kota layak dan ramah anak. Masa dicoreng? dan yang mencoreng adalah orang tuanya sendiri (guru), sudah ini yang terakhir,” ujarnya, Rabu (2/2/2022).

Dia juga memahami bahwa yang dilakukan guru tersebut dilandasi oleh emosi, karena kelelahan saat mengajar, hingga timbullah kejadian tersebut. Maka, ia memastikan hal itu tidak akan terulang lagi di dunia pendidikan Kota Surabaya.

“Ketika kejadian ini terulang kembali, maka saya pastikan njenengan (anda) akan berhadapan dengan saya, karena saya tidak akan membiarkan kezaliman ada di depan mata saya. Sebab, saya akan menjaga kota ini,” ucapnya.

 

Berikan Rasa Sayang

Eri meminta agar para guru juga memberikan semangat dan penguatan kepada guru tersebut, karena ia menginginkan adanya rasa kekeluargaan dan kasih sayang di lingkungan sekolah.

“Guru yang kemarin jangan dibahas lagi, karena setiap manusia memiliki kesalahan. Beri penguatan kepada beliau dan beri semangat agar beliau berubah, jangan dijatuhkan,” ujarnya.

Wali Kota Eri kemudian berpesan, agar para kepala sekolah dan pengawas bisa memberikan ruang kepada guru-guru, agar bisa sering berkumpul dan berdiskusi. Sehingga, apabila nantinya terdapat suatu permasalahan, maka kepala sekolah bisa mengerti untuk membantu menemukan solusi.

“Kita boleh tegas dan disiplin dalam mendidik, tapi juga harus didasari dengan hati yang akhlakul karimah. Ini yang saya minta kepada njenengan (anda) semuanya. Para kepala sekolah adalah para pemimpin yang bisa membawa guru dalam satu perahu besar, yakni perahu pendidikan di Kota Surabaya,” ucapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya