Sempat Ditutup, Jembatan Gladak Perak Lumajang Kembali Dibuka

Jembatan Gantung Gladak Perak di Kecamatan Candipuro yang beberapa waktu sempat ditutup karena disekitarnya terjadi tanah longsor, kini sudah kembali dibuka untuk akses masyarakat.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 24 Mei 2022, 13:06 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2022, 13:06 WIB
Jembatan gantung Gladak Perah Lumajang dibuka setelah direnovasi pasca erupsi Gunung Semeru beberapa waktu lalu. (Istimewa)
Jembatan gantung Gladak Perah Lumajang dibuka setelah direnovasi pasca erupsi Gunung Semeru beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Liputan6.com, Lumajang - Jembatan Gantung Gladak Perak di Kecamatan Candipuro Lumajang, yang sempat ditutup karena tanah longsor, kini kembali dibuka untuk akses masyarakat.

Pada dasarnya jembatan gantung tersebut tidak mengalami kerusakan. Akan tetapi, beberapa waktu yang lalu tebing sisi masuk dari wilayah Kecamatan Pronojiwo mengalami sedikit longsoran tanah dan batu.

"Untuk jembatannya tidak ada masalah, sedangkan tebing di sisi Pronojiwo sementara bisa dibilang stabil, jadi masyarakat bisa melintas sepanjang tidak hujan yang mungkin berakibat tebing terjadi guguran batu," ungkap Sekretaris Camat Candipuro Abdul Aziz, Selasa (24/5/2022).

Selain itu, Abdul Aziz juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati saat melintasi jembatan gantung Gladak Perak.

“Kami menghimbau untuk tetap waspada ketika  melintasi jembatan Gladag Pereak, karena longsoran tanah masih berpotensi terjadi,”papar Aziz

Mengingat, sekitar jembatan gantung Gladak Perak rawan terjadi longsor saat hujan mengguyur wilayah Kecamatan Candipuro atau Pronojiwo. Oleh karena itu, jika terjadi longsoran tanah atau batu disekitarnya, maka jembatan sementara akan kembali ditutup.

"Iya karena terjadi guguran/rontokan batu, untuk menjaga dan antisipasi timbulnya korban maka ditutup sementara. Selama tidak ada potensi rontokan batu masyarakat masih diperkenankan untuk melintasi," pungkasnya

Jembatan Gladak Perak yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Kota Malang sudah selesai dibangun setelah sebelumnya hancur akibat erupsi Gunung Semeru beberapa waktu lalu.

Aturan Melintas

Meski masyarakat sudah bisa mengunakan jembatan gantung Gladak Perak, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi. Terdapat aturan tertulis di pintu masuk jembatan. Salah satu aturan itu adalah mobil tidak boleh melintas.

Selain itu, jika hendak menyeberang melalui jembatan Gladak Perak harus antre berurutan. Karena jumlah maksimal 40 orang pada waktu bersamaan dan tidak boleh berkelompok. Dilarang bermain- main, berlari dan berfoto (selfie) di atas jembatan. Dilarang bersandar di pagar jembatan, Anak- anak diwajibkan dalam pengawasan orang dewasa Ketika melintas.

Selain  itu, dilarang menyeberang saat hujan lebat atau banjir. Menjaga kerapian area jembatan gantung. Dan kendaraan roda 4 dilarang melintas kecuali ambulans. Adapun untuk kendaraan roda 4 harus memutar lewat jalur utama via Probolinggo jika ingin menju kabupaten Malang.

Jalur alternatif lain adalah via Ranu Pani Kecamatan Senduro yang kondisi jalanya cukup menanjak dan menurun. Ada satu lagi jalan alternatif lain, yakni via curah kobokan. Jalan ini berada di tengah aliran lahar hujan Gunung Semeru dan ditutup saat hujan.

 

Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya