Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan Capai 400 Meter

Gunung Semeru Yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa kembali erupsi. Kali ini tinggi letusan abu vulkanik gunung teramati mencapai 400 meter di atas puncak pada Kamis pagi (6/2/2025).

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 07 Feb 2025, 10:13 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 09:25 WIB
Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi letusan capai 400 meter (Istimewa)
Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi letusan capai 400 meter (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa kembali erupsi. Kali ini tinggi letusan abu vulkanik gunung teramati mencapai 400 meter di atas puncak pada Kamis pagi (6/2/2025).

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Kamis 6 Februari 2025, pukul 07.26 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 400 meter di atas puncak atau 4.076 meter di atas permukaan laut,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Ali, Kamis (6/2/2025).

Kolom abu Gunung Semeru teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 105 detik.

Berdasarkan catatan petugas, gunung yang berada di perbatasan kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang ini tercatat mengalami erupsi sebanyak tujuh kali pada kamis sejak pukul 00.16 WIB hingga 07.26 WIB. Namun, secara visual, enam kali erupsi tersebut tak teramati dan satu kali termati letusannya pada erupsi ke tujuh.

Ia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, lanjut dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

 

Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya