Arus Peti Kemas di Terminal Teluk Lamong Meningkat 14 Persen

Secara rinci, kata Faruq, pertumbuhan itu tercatat sebesar 14,21 persen atau mencapai sebanyak 379.854 TEUs dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat sebanyak 332.595 TEUs.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2022, 15:00 WIB
Pelabuhan Teluk Lamong Siap Beroperasi Mei 2014
Pelabuhan Teluk Lamong di Surabaya, Jawa Timur akan mulai beroperasi Mei 2014.

Liputan6.com, Surabaya - PT Terminal Teluk Lamong mencatat kenaikan arus peti kemas di Terminal Teluk Lamong (TTL) dengan pertumbuhan sebanyak 14 persen pada sementer pertama 2022 atau sampai Juni 2022.

Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong Faruq Hidayat mengatakan tren pertumbuhan arus peti kemas dan curah kering yang positif itu apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Hal ini menjadi bukti Terminal Teluk Lamong kian dipercaya oleh pengguna jasa untuk melayani bongkar muat," kata Faruq di Surabaya, dilansir dari Antara, Rabu (20/7/2022).

Tak hanya itu, Faruq melanjutkan, kenaikan trafik petikemas juga disebabkan oleh peningkatan produksi rute Indonesia bagian tengah Timur pada rute Lembar, Kendari dan Gorontalo serta tambahan angkutan laut negeri dari KMTC Line, GSL Line, Cosco, Bahari Eka Nusantara, dan Meratus Line yang sandar pada periode Semester I Tahun 2022.

Secara rinci, kata Faruq, pertumbuhan itu tercatat sebesar 14,21 persen atau mencapai sebanyak 379.854 TEUs dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat sebanyak 332.595 TEUs.

"Peningkatan arus peti kemas ini disebabkan adanya tiga layanan rute baru yang sandar di Terminal Teluk Lamong dan tambahan kapal-kapal ad hoc beberapa pelayaran," katanya.

Tambahan layanan baru itu seperti service Inter-Dom SSD-SIN Pelayaran Sukses Sindo Damai, Service PUL-PKU Pulau Laut Line, dan Service CIX Meratus Line.

Sementara untuk komoditi curah kering di semester I tahun 2022 juga mengalami peningkatan, dan tercatat sebanyak 1.767.858 ton atau meningkat sebesar 24,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 sebanyak 1.418.369 ton.

Peningkatan curah kering ini sejalan dengan naiknya aktivitas produksi dari pemilik barang.

"Tahun ini Terminal Teluk Lamong juga kedatangan 2 kapal besar dengan muatan di atas 60.000 ton, fasilitas dan infrastruktur Terminal Teluk Lamong memang disiapkan untuk melayani kapal-kapal besar," kata Faruq.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

Ramah Lingkungan

Automated Stacking Crane Terminal Teluk Lamong, Surabaya, jawa Timur. (teluklamong.co.id)
Automated Stacking Crane Terminal Teluk Lamong, Surabaya, jawa Timur. (teluklamong.co.id)

 

Ia mengatakan, kedalaman kolam pelabuhan di Terminal Teluk Lamong yang mencapai 14 meter muka air laut (LWS), memang disiapkan untuk kapal-kapal dengan lambung besar.

"Kesiapan Terminal Teluk Lamong dalam proses bongkar curah kering juga didukung peralatan Grab Ship Unloader (GSU) dan conveyor yang beroperasi tanpa henti untuk mentransfer komoditi curah kering menuju gudang. Dengan peralatan tersebut kecepatan bongkar di Terminal Teluk Lamong menjadi sangat cepat dan ramah lingkungan," katanya.

Ia berharap Terminal Teluk Lamong dapat semakin dipercaya dan mampu bekerja sama dengan pengguna jasa untuk penambahan rute baru serta melakukan optimalisasi pada seluruh layanan bisnis.

Infografis Alasan Larangan Ekspor CPO dan Bahan Baku Minyak Goreng. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Alasan Larangan Ekspor CPO dan Bahan Baku Minyak Goreng. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya