Rembug Bareng Pemkab Jember dan Banyuwangi soal Rusuh di Desa Margomulyo, Begini Hasilnya

Bupati Jember Hendy Siswanto menyatakan, konflik di Desa Mulyorejo akan di proses sesuai prosedur dan hukum yang berlaku.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 10 Agu 2022, 23:13 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2022, 23:13 WIB
Pemerintah Jember dan Banyuwangi bertemu bahas konflik warga Desa Margomulyo (Istimewa)
Pemerintah Jember dan Banyuwangi bertemu bahas konflik warga Desa Margomulyo (Istimewa)

 

Liputan6.com, Jember Jajaran Forkopimda Jember dan Banyuwangi, serta perwakilan warga dari Desa Banyuanyar Kalibaru Banyuwangi dan Desa Mulyorejo Jember, menggelar pertemuan untuk mencegah terulangnya konflik kedua wilayah tersebut.

Bupati Jember Hendy Siswanto menyatakan, konflik di Desa Mulyorejo akan di proses sesuai prosedur dan hukum yang berlaku. Pihaknya meminta kepada masyarakat dari kedua belah pihak, untuk tidak terprovokasi dan sama-sama mendinginkan suasana agar tetap kondusif.

“Pertemuan ini antara Forkopimda Banyuwangi dan Jember, serta Forpimka Kalibaru dan Silo, bertujuan untuk mencari kesepahaman bersama terkait konflik yang terjadi antara warga dari Desa Banyuanyar dan desa Mulyorejo, dimana hasil dari pertemuan ini disepakati, semua pihak siap menjaga situasi kedua wilayah tetap kondusif,” ujar Hendy di kafe Kumitir, Rabu (10/8/2022).

Dia menyampaikan, dari keluhan yang disampaikan perwakilan warga dari kedua desa terutama para petani kopi, pihaknya akan menyelesaikan dengan mekanisme yang ada, dimana dalam pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Perum Perhutani selaku pemangku lahan yang dikelola oleh warga.

“Tadi semua juga sepakat, jika soal keluhan petani kopi akan diselesaikan dengan mekanisme yang ada, tadi dari unsur Perhutani juga hadir dan akan melakukan pemetaan terhadap lahan yang di sengketakan oleh para petani kopi,” jelas Hendy.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Sekda Kabupaten Banyuwangi Mujiono. Dia berharap dengan adanya pertemuan ini, permasalahan yang terjadi tidak terulang kembali dan situasi kedua desa bisa kembali kondusif.

“Kami sangat senang dengan adanya pertemuan kedua belah pihak, dimana dalam pertemuan ini semua sepakat peristiwa di Desa Mulyorejo tidak terulang kembali. Semua juga sepakat untuk mengesampingkan ego sektoral dan memiliki visi dan misi yang sama guna menyelesaikan permasalah yang ada di Desa Mulyorejo Jember,” ujar Mujiono.

Polisi Terus Lakukan Pengusutan

Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo menyatakan, pihaknya akan terus melakukan pengusutan kasus ini dengan menerjunkan timsus. Pihaknya juga menempatkan personelnya di beberapa titik tempat adanya kerusuhan, dan meminta kepada warga untuk tidak perlu khawatir lagi.

Selain itu, mengenai adanya premanisme oleh sebagian kelompok, pihaknya saat ini sedang melakukan perburuan terhadap oknum tersebut dan meminta kepada warga untuk tidak mudah percaya jika ada pihak-pihak yang memberikan janji-janji bisa menyelesaikan batas-batas lahan kebun kopi.

"Saya minta warga tidak mudah percaya terhadap janji-janji dari oknum yang bisa menyelesaikan masalah batas lahan, dan saya juga meminta kepada kedua pihak bisa menahan diri dan tidak mudah terprovokasi yang bisa menjurus kepada tindak pidana, karena hal ini justru akan merugikan diri sendiri,” jelas Kapolres.

 

Infografis Respons Menko Polhukam dan Gubenur Jateng Terkait Konflik Agraria di Desa Wadas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Respons Menko Polhukam dan Gubenur Jateng Terkait Konflik Agraria di Desa Wadas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya