Muhammadiyah Jatim Dukung Busyro Muqaddas Jadi Ketua Umum di Muktamar Solo

Pernyataan dukungan itu secara langsung kepada Muqoddas saat mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi itu menjadi pembicara kunci di Sekolah Kepemimpinan Politik.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Sep 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2022, 08:00 WIB
Mantan Pimpinan KPK Beri Penyuluhan Antikorupsi
Mantan pimpinan KPK, M Busyro Muqoddas saat menghadiri penyuluhan kepada peserta Diklat & Sertfikasi Penyuliuh Antikorupsi di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/11). Acara tersebut diikuti dari berbagai instansi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jember - Busyro Muqaddas mendapat dukungan dari Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur untuk maju sebagai Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang akan digelar di Kota Solo pada November 2022.

Wakil Ketua PWM Jatim, Ahmad Jainuri, mengatakan, mereka mendukung Busyro Muqoddas tetap berkiprah di Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat Muktamar ke-48 Muhammadiyah.

"Secara resmi PWM Jatim belum memutuskan, namun sepertinya tetap memberikan dukungan kepada Pak Busyro Muqoddas di PP Muhammadiyah karena ketegasan beliau dalam melawan korupsi," kata Jainuri, di Jember, dialnsir dari Antara, Minggu (11/9/2022).

Bahkan dia menyampaikan pernyataan dukungan itu secara langsung kepada Muqoddas saat mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi itu menjadi pembicara kunci di Sekolah Kepemimpinan Politik dan Kebangsaan yang digelar di Gedung Ahmad Zainuri Universitas Muhammadiyah di Kabupaten Jember, Sabtu (10/9).

"Pak BM (Busyro Muqoddas) memiliki prinsip dalam menyikapi setiap perkembangan yang ada dan selalu kritis terhadap persoalan yang merugikan kehidupan bangsa dan negara," tuturnya.

Saat ditanya apakah layakMuqoddas menjadi ketua umum PP Muhammadiyah menggantikan Haedar Nashir, Jainuri mengatakan, penentuan ketua umum berada pada 13 orang terpilih saat Muktamar yang merupakan hasil penyaringan sebanyak 39 calon pimpinan dalam Forum Tanwir yang dilaksanakan sebelum Muktamar.

"Yang menentukan siapa Ketua Umum PP Muhammadiyah adalah 13 orang yang terpilih setelah dilakukan penyaringan, sehingga kami di PWM sebagai peserta tidak bisa mengintervensi hal itu," katanya. 

 

Kendala Usia

Sementara Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jember, M Hazmi, menilai Muqoddas layak menjadi ketua umum PP Muhammadiyah, meskipun kendalanya adalah usia karena seorang ketua umum PP Muhammdiyah memiliki mobilitas yang sangat tinggi.

"Muhammadiyah tidak pernah ribut dalam menentukan siapa ketua umum karena siapapun yang terpilih 13 orang hasil Muktamar nanti merupakan putra terbaik Muhammadiyah dan punya peluang yang sama menjadi ketua umum," katanya.

Ia menilai kiprah Muqoddas bagus di bidang penegakan hukum dan menjadi bentengnya Muhammadiyah dalam memerangi persoalan korupsi, namun kebutuhan seorang pemimpin Muhammadiyah disesuaikan dengan perkembangan zaman.

"Semuanya akan tergantung pada hasil Muktamar ke-48 untuk menentukan pimpinan Muhammadiyah yang disesuaikan dengan tren perkembangan ke depan dan fokus Muhammadiyah membutuhkan pimpinan ke depan seperti apa," ujarnya.

Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah akan dilaksanakan secara tatap muka sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 di Surakarta pada 18-20 November 2022 dengan agenda utama pemilihan PP Muhammadiyah periode 2022-2027.

Infografis Jabatan Gubernur Anies Baswedan Berakhir di 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jabatan Gubernur Anies Baswedan Berakhir di 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya