Liputan6.com, Malang - Komunitas pecinta kucing dan warga dikejutkan dengan video di media sosial menyebutkan sejumlah kucing mati diracun di sebuah perumahan di Tasikmadu, Lowokwaru, Kota Malang. Masih jadi teka-teki penyebab utama matinya hewan tersebut.
Tim dokter hewan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Pemkot Malang datang mengecek ke perumahan tersebut. Namun belum dapat menyimpulkan penyebab utama kucing mati diracun dengan sengaja atau tidak.
Baca Juga
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispangtan Pemkot Malang, Anton Pramujiono, mengatakan timnya telah bertemu ketua rukun tetangga perumahan tersebut termasuk mengecek kondisi lingkungannya.
Advertisement
“Tapi tim kami ketika di sana tak melihat ada kucing berkeliaran, jadi tak bisa mengecek kondisi kesehatannya,” kata Anton di Malang, Senin, 26 September 2022.
Menurutnya, bila melihat video yang viral di media sosial bisa dipastikan kucing – kucing tersebut mati karena racun. Namun diracun dengan sengaja atau mengkonsumsi makanan yang diniatkan untuk meracun tikus itu diperlukan penyelidikan lebih lanjut.
“Kalau melihat gejalanya itu karena racun, tapi penyebabnya diracun dengan senagaja atau tidak itu,masih banyak kemungkinan,” ujar Anton.
Berdasarkan data warga setempat, 4 ekor kucing mati secara bergantian selama 18-19 September 2022 dengan gejala kejang. Selain itu, pendataan warga perumahan di wilayah Tasikmadu, Kota Malang menyebutkan ada 11 ekor kucing peliharaan dinyatakan hilang.
Ketua RT setempat, Wiratmono, mengatakan pengurus RT bersama pihak perumahan, pecinta kucing termasuk kepolisian bekerjasama mencari pelaku utama. Dugaan awal, kucing mati karena diracun.
“Kami juga bekerjasama untuk mengendalikan populasi kucing liar di lingkungan perumahan,” ujarnya.
Kerja Sama Solusi
Kepolisian telah berkoordinasi dengan warga perumahan dan komunitas pecinta kucing terkait matinya hewan itu dengan dugaan diracun. Selain berupaya mencari pelaku, juga solusi pengendalian populasi kucing di perumahan tersebut.
“Kami akan berupaya mencari terduga pelaku yang mengakibatkan matinya kucing itu,” kata Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo.
Menurutnya, untuk mengontrol populasi hewan bertaring itu ada usulan memindahkan kucing liar ke daerah lain. Atau bisa juga diserahkan ke komunitas pecinta kucing. Sedangkan warga yang memelihara diimbau menjaga kucing tak berkeliaran agar tak buang kotoran sembarangan.
“Semua sepakat bekerjasama mencari solusi untuk mengurangi tingkat populasi kucing,” kata Anton Widodo.
Advertisement