Cuaca Panas Ekstrem Bisa Picu Heatstroke, Begini Upaya Pencegahan ala Pakar Unair

Peningkatan suhu dilaporkan terjadi di berbagai negara di Asia, termasuk di Indonesia. Tercatat suhu tertinggi di Indonesia berada pada angka 33 derajat celcius. Sementara di India mencatatkan suhu tertinggi 45 derajat celcius.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 12 Mei 2023, 05:01 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2023, 05:01 WIB
Cuaca Panas Ekstrem
Para peneliti di University of Bristol telah menunjukkan bahwa panas ekstrem yang belum pernah terjadi sebelumnya dikombinasikan dengan kerentanan sosial ekonomi menempatkan sejumlah wilayah tertentu dalam bahaya. (Foto: Pixabay)

Liputan6.com, Surabaya - Peningkatan cuaca panas dilaporkan terjadi di berbagai negara di Asia, termasuk di Indonesia. Tercatat suhu tertinggi di Indonesia berada pada angka 33 derajat celcius. Sementara di India mencatatkan suhu tertinggi 45 derajat celcius.

"Fenomena ini dapat berdampak buruk pada kesehatan seperti heatstroke. Kendati demikian hal ini dapat dicegah," ujar Dokter spesialis Saraf Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) Abdulloh Machin, Kamis (11/5/2023).

Menurutnya, ketika cuaca sedang dalam keadaan panas maka cairan yang ada di dalam tubuh akan ikut menguap. Di sisi lain komposisi tubuh manusia terdiri dari cairan sebanyak hampir 60 persen.

“Pada kondisi normal ketika cairan keluar saat suhu panas maka akan diseimbangkan dengan keringat agar suhu jadi lebih dingin,” katanya.

Tapi ketika suhu panas yang ekstrim cairan tubuh akan langsung menguap dan mengakibatkan suhu tubuh meningkat secara drastis disertai dengan hilangnya cairan. Heatstroke bisa terjadi saat suhu tubuh mencapai 40 derajat celcius atau lebih yang dipengaruhi oleh suhu yang berada di lingkungan.

“Suhu tubuh normal itu 36 derajat celcius, ini akan diatur oleh tubuh agar stabil pada angka 36 atau 37,” papar Machin.

Ia menambahkan bahwa saat cuaca panas ekstrem lalu mekanisme pendinginan tubuh terganggu maka suhu tubuh akan meningkat drastis.

“Kalau suhu mencapai 40 derajat celcius bahkan lebih, ini yang akan mengakibatkan heatstroke,” imbuhnya.

Beberapa tanda dan gejala yang bisa diwaspadai seperti pusing, berkunang-kunang, banyak berkeringat, dan terasa nyeri. Hilangnya cairan dalam tubuh juga dapat menyebabkan gangguan pada organ tubuh lain.

“Suhu panas akan melepaskan zat perangsang peradangan yang bisa merusak otak, ginjal, hati, dan proses pembekuan darah,” ujarnya.

Apabila tanda dan gejala sudah dirasakan maka pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah mendinginkan suhu tubuh.

“Kalau sudah ada tanda dan gejala cari tempat yang dingin misal masuk gedung yang ada AC-nya,” paparnya.

Sembari mendinginkan suhu, disarankan minum air putih. Tapi apabila tanda dan gejala menyebabkan muntah hingga penurunan konsentrasi maka harus segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat untuk diberikan infus.

Cukupi Cairan Tubuh

Suhu Panas Tak Biasa Landa Indonesia Beberapa Hari Terakhir
Dan intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, ada beberapa pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terjadi heatstroke. Pertama, cukupi kebutuhan cairan tubuh. Jika sedang beraktivitas di luar maka dianjurkan untuk selalu membawa air putih.

“Kalau cuaca ekstrim, cairan tubuh kita mudah menguap dan kita bisa merasa tidak haus lalu terjadi heatstroke. Jangan sampai menunggu haus baru minum,” ungkap staf pengajar Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran (FK) Unair ini.

Kedua, hindari berolahraga pada kondisi cuaca sangat panas. Saat olahraga penguapan cairan tubuh terjadi, bila dibarengi dengan cuaca ekstrim maka akan menjadikan penguapan cairan tubuh lebih besar. “Pilih waktu olahraga yang cuacanya mendukung, jangan lupa bawa air putih juga untuk minum,” jelasnya.

Machin menegaskan, tidak ada ukuran pasti cairan tubuh yang dibutuhkan pada kondisi cuaca ekstrim, namun dibutuhkan cairan yang lebih banyak. Ia berpesan untuk menambah asupan cairan yang masuk dalam tubuh saat cuaca ekstrim.

“Minumlah air lebih banyak dibanding biasanya. Misal biasa minum 8 gelas sehari bisa ditambah 10 gelas atau lebih tergantung cuaca,” tutupnya.

"Bila seseorang menderita penyakit yang membutuhkan pembatasan asupan cairan, sebaiknya membatasi aktifitas di luar ruangan pada saat cuaca ekstrim," imbuhnya.

Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya