Ditjen Bina Pemdes Dukung Penuh Program Mahasiswa Bangun Desa UB Malang, Sasar 1.000 Desa di Jatim

Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendukung penuh program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) dari Universitas Brawijaya (UB) Malang.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mei 2023, 17:08 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2023, 17:08 WIB
Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Eko Prasetyanto Purnomo Putro saat menerima audiensi Direktur Direktorat Kelembagaan Universitas Brawijaya Sujarwo. (Istimewa)
Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Eko Prasetyanto Purnomo Putro saat menerima audiensi Direktur Direktorat Kelembagaan Universitas Brawijaya Sujarwo. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendukung penuh program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) dari Universitas Brawijaya (UB) Malang.

Hal tersebut disampaikan Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Eko Prasetyanto Purnomo Putro saat menerima audiensi Direktur Direktorat Kelembagaan Universitas Brawijaya Sujarwo, Selasa (30/5/2023) di Kantor Ditjen Bina Pemdes, Jakarta Selatan.

Dirjen Bina Pemdes mengatakan sangat senang berkolaborasi membangun desa dengan universitas. Menurutnya, sinergi yang dilakukan antara pemerintah, universitas, media massa, swasta, dan masyarakat akan berjalan baik untuk kemajuan desa di Indonesia.

"Pada sore hari ini bersama Universitas Brawijaya memikirkan bagaimana memajukan desa, kita bersyukur Brawijaya mempunyai program memajukan desa yang ada di Jawa Timur ini perlu disambut baik," ungkap Eko.

Eko mengatakan tindaklanjut dari pertemuan dengan Universitas Brawijaya adalah dengan melakukan penandatanganan kerjasama.

"Ditjen Bina Pemdes siap berkolaborasi penuh, saya minta dilakukan penandatanganan kerjasama bersama dengan Universitas Negeri Malang yang juga mempunyai program memajukan desa. Saya juga menyarankan dalam jangka panjang, ada sekolah desa atau akademi desa, atau kalau bisa ada program studi pemerintahan desa di Universitas Brawijaya," tutur Eko.

Eko berharap program memajukan desa juga dapat diikuti oleh kampus lain di Indonesia.

"Program yang baik seperti MMD, bisa disambut baik oleh berbagai universitas, bagaimana berkolaborasi memajukan desa di Indonesia, dengan memakai cara yang cerdas dalam rangka meningkatkan kemajuan bangsa dan negara kita mencapai Indonesia emas 2045, melalui desa emas 2045," kata Eko.

Direktur Direktorat Kelembagaan Mahasiswa UB Malang Sujarwo mengatakan program Mahasiswa Membangun Desa merupakan program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa di 1.000 desa, 30 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

"MMD merupakan program besar yang didukung oleh lebih dari 500 dosen sebagai termasuk profesor dan associate profesor serta 14.023 mahasiswa," ungkapnya.

40 Hari di Desa

Adapun pelaksanaan pemberangkatan mahasiswa ke desa dimulai 23 Juni dan selesai 5 Agustus 2023 (40 hari di desa).

Dalam turun ke desa ada beberapa program yang akan dijalankan mahasiswa mulai dari agrokomplek, peningkatan Badan Usaha Milik Desa dan ekonomi desa, penguatan tata kelola pemerintahan desa, pengembangan pendidikan kesehatan dan budaya masyarakat, hingga lingkungan dan mitigasi bencana.

Turut hadir Sesditjen Bina Pemdes Paudah, Direktur Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa, Data, dan Evaluasi Perkembangan Desa Mohammad Noval, Direktur Fasilitasi Kerjasama, Lembaga Pemerintah Desa, dan BPD Murtono, serta Direktur Fasilitasi Lembaga Kemasyarakatan dan adat Desa, PKK, dan Posyandu Chaerul Dwi Sapta.

Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi
Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya