Warga Banyuwangi Resah Gas Elpiji 3 Kg Langka di Pasaran, Harus Keliling Kampung untuk Mendapatkan

Hampir sepekan ini keberadaan gas elpiji 3 kilogram atau gas melon di Banyuwangi terjadi kelangkaan. Kejadian ini mulai dieluhkan oleh masyarakat terutama para ibu rumah tangga.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 13 Jun 2023, 23:10 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2023, 23:10 WIB
Ilustrasi gas elpiji 3 kilogram (Istimewa)
Ilustrasi gas elpiji 3 kilogram (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Hampir sepekan ini keberadaan gas elpiji 3 kilogram atau gas melon di Banyuwangi terjadi kelangkaan. Kejadian ini mulai dieluhkan oleh masyarakat terutama para ibu rumah tangga.

Salah satu ibu rumah tangga lingkungan Majaroto, kelurahan Mojopangung Banyuwangi, Ega Agustin mengatakan, sudah hampir sepekan dirinya keselutian untuk mencari gas elpiji 3 kilogram. Kata dia, hampir semua toko stok gas melon kosong.

“Saya ini tadi pagi kebingungan terpaksa harus mencari gas melon ini, sampai ke luar kampung. Karena di wilayah rumah saya ini setiap toko yang biasanya menjual gas melon katanya kosong,” cetus Ega, Selasa (13/6/2023).

Ega tidak mengetahui persis apa penyebab kelangkaan gas elpiji 3 kilogram ini. Namun dia berharap agar tidak berlarut-larut. Karena gas elpiji 3 Kilogram tersebut saat ini menjadi kebutuhan utama masyakrat terutama ibu rumah tangga.

“Kalau ini terus terjadi saya masak mau pakai apa? Wong sekarang pakai kayu bakar sudah ga ada, bahkan pakai kompor biasapun sudah ga punya, jadi ya harus pakai gas melon itu,” tambah Ega.

Ibu rumah tangga lainya, Sri Hartatik menyatakan, dirinya terpaksa mencari gas elpiji harus berkeliling kampung terlebih dahulu untuk mendapatkanya. Karena di sejumlah toko di dekat rumahnya yang biasa menjual gas melon tersebut sudah tidak menjualnya.

“Ini tadi saya dapat di toko pojokan sana, itupun harus beli satu tabung saja, karena kata penjualnya dibagi dengan warga lainya,” tutur Srihartatik.

Sri Hartatik berharap, kelangkaan gas elpiji 3 Kilogram ini, segara bisa teratasi. Sebab jika tidak membuat resah masyarakat, karena selama ini sudah tergantung dengan gas elpiji dalam urusan dapur.

“Tolong gas elpiji dinormalkan kembali, agar kita mau masak tidak kebingungan seperti ini,” tegasnya.

 

Penyebab Langka karena Pasokan dari Agen Lambat

Subsidi Energi
Pekerja mereproduksi tabung gas elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (29/1). Pemerintah dan Badan Anggaran DPR menyepakati kenaikan anggaran subsidi energi Rp 4,1 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 160 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, salah satu penjual gas elpiji 3 Kilogram, Maliki mengakui adanya kelangkaan gas elpiji 3 Kilogram. Kata dia, kelangkaan itu terjadi, dikarenakan pasokan dari agen yan lambat tidak seperti biasanya. Sehingga barang yang seharusnya sudah tersedia masih belum datang.

“Kayak contohnya pasokan gas elpiji itu baru dikirim dua minggu kemudian semenjak order pertama, sehingg stok menipis bahkan cendrung habis,” katanya.

Dengan kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram ini, membuat masyarakat was-was. Pasalnya gas saat ini telah menjadi barang kebutuhan pokok yang setiap hari digunakan.

“Kami berharap kepada para pihak untuk mencari solusi terkait kelangkaan gas elpiji 3 kilogram ini, terlebih lagi menjelang Hari Raya Idul Adha ini. Dan smoga kelangkaan ini segera bisa teratasi,” harap Maliki.

 

 

 

 

Infografis Rencana Migrasi Kompor Gas LPG 3 Kg ke Kompor Listrik Induksi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rencana Migrasi Kompor Gas LPG 3 Kg ke Kompor Listrik Induksi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya