Kunjungan Wisatawan ke Gunung Bromo Masih Rendah Sebulan Pasca Karhutla

Bagi para pengunjung termasuk pelaku jasa wisata yang akan beraktivitas di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, katanya pula, diminta untuk mematuhi seluruh prosedur termasuk aturan yang berlaku di kawasan, mengingat saat saat ini masih dalam masa waspada kebakaran hutan.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Okt 2023, 08:02 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2023, 08:02 WIB
Wisata Gunung Bromo Dibuka untuk Pengunjung
Pemilik kuda berkeliling di lautan pasir Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (10/9/2021). Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) mulai membuka pintu masuk kawasan wisata Bromo melalui Kabupaten Probolinggo. (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Liputan6.com, Kota Malang - Setelah satu bulan berlalu pascakejadian kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Bromo membuat kunjungan wisatawan menurun. Hingga saat ini jumlah kunjungan wisatawan masih sedikit dari kuota yang disediakan.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan okupansi atau tingkat kedatangan wisatawan di kawasan Gunung Bromo dalam kurun waktu satu bulan terakhir berkisar 40-60 persen dari total kuota yang disiapkan.

"Sekitar satu bulan pasca-dibukanya kawasan Bromo setelah kebakaran, okupansi wisata sekitar 40-60 persen. Itu untuk hari-hari biasa," kata Septi di Kota Malang, dilansir dari Antara, Kamis (19/10/2023).

Septi menjelaskan, total kuota yang disiapkan kurang lebih sebanyak 2.700 wisatawan per hari, jumlah tersebut masih terbilang rendah dibandingkan pada saat sebelum terjadi peristiwa kebakaran.

Namun, menurutnya lagi, pada saat akhir pekan, jumlah kunjungan wisatawan di kawasan Gunung Bromo tercatat sudah membaik. Wisatawan yang datang ke Bromo cenderung lebih banyak, namun ia tidak merinci berapa banyak kunjungan tersebut.

"Untuk akhir pekan, kunjungan cukup banyak. Tapi untuk hari biasa masih belum seperti biasanya, seperti sebelum terjadinya kebakaran hutan dan lahan," katanya lagi.

Ia menambahkan, saat ini di kawasan Gunung Bromo, area yang sebelumnya terdampak kebakaran khususnya di wilayah savana, sudah mulai ditumbuhi vegetasi. Namun, untuk vegetasi seperti pohon endemik, membutuhkan waktu lebih panjang dan langkah penanaman kembali.

"Kondisi savana pascakebakaran sudah mulai ditumbuhi tunas, sudah mulai kelihatan hijau. Namun beberapa jenis pohon, seperti cemara gunung, dan lainnya, mungkin membutuhkan waktu lebih lama, sekitar 3-5 tahun," katanya.

Bagi para pengunjung termasuk pelaku jasa wisata yang akan beraktivitas di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, katanya pula, diminta untuk mematuhi seluruh prosedur termasuk aturan yang berlaku di kawasan, mengingat saat saat ini masih dalam masa waspada kebakaran hutan.

"Karena ini belum mulai hujan di dalam kawasan dan masih dalam kondisi kemarau, mohon untuk pengunjung bisa tetap waspada, untuk tidak menimbulkan api yang mungkin bisa menyulut terjadinya kebakaran di dalam kawasan," katanya lagi.

 

Syarat Gelar Prewedding di Gunung Bromo

Kebakaran di Gunung Bromo
Kebakaran di Gunung Bromo. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)... Selengkapnya

Sementara bagi masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan lain, seperti pengambilan foto untuk prewedding dan penelitian, diminta untuk mengurus Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi).

"Mohon untuk bisa disampaikan juga kepada petugas yang ada di pintu masuk, sehingga nanti bisa diarahkan untuk langkah berikutnya dalam pengurusan Simaksi seperti apa," katanya lagi.

Balai Besar TNBTS mencatat, nilai kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dipicu penggunaan suar atau flare mencapai Rp8,3 miliar dengan total area terdampak seluas 989 hektare. Akibat kebakaran itu, kawasan tersebut ditutup pada 6-18 September 2023.

Nilai kerugian tersebut mencakup biaya pemadaman darat kurang lebih Rp216 juta dan kerugian akibat hilangnya habitat dengan pendekatan biaya pemulihan ekosistem sebesar Rp3,26 miliar, dan kerugian akibat hilangnya jasa rekreasi hingga 14 September 2023, Rp4,87 miliar.

Kawasan taman nasional tersebut ditutup pada 6-18 September 2023 akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan itu. Proses pemadaman dilakukan pada 6-14 September 2023, dengan mengerahkan ratusan personel gabungan.

Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2022, tercatat dikunjungi sebanyak 318.919 wisatawan, yang terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing.

Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak Rp4,85 miliar

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia
Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya