Liputan6.com, Blitar - Sebanyak 33 orang KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara) yang bertugas dalam Pemilu 2024 di Kota Blitar, Jawa Timur, yang sudah terpilih memilih untuk mengundurkan diri.
Anggota KPU Kota Blitar Rangga Bisma Aditya mengemukakan KPU sudah melakukan proses seleksi dalam pemilihan KPPS tersebut dan memilih KPPS serta cadangannya. Dalam proses seleksi tersebut, dipilih 3.059 KPPS yang akan bertugas di TPS. Namun, ada 33 orang yang mengundurkan diri.
"Kami sudah lakukan seleksi di akhir Desember 2023 dan pengunduran diri itu di awal Januari 2024. Total ada 33 orang yang mengundurkan diri, bahkan ada satu TPS yang semua KPPS-nya mengundurkan diri," katanya, Kamis (18/1/2024).
Advertisement
Ia menjelaskan, satu TPS yang KPPS-nya mengundurkan diri semuanya itu di TPS 13, Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Tim juga sudah melakukan investigasi penyebab KPPS di satu TPS mundur semuanya, yang ternyata terdapat intervensi.
Menurut dia, adanya intervensi itu sebenarnya tidak boleh. Hasil investigasi, ternyata mereka ditakut-takuti akan tugas berat yang harus diemban sehingga semuanya mengundurkan diri.
Selain adanya intervensi, lanjut Rangga, alasan KPPS mengundurkan diri lainnya adalah karena bekerja. Saat mendaftar dimungkinkan mereka masih mengajukan lamaran pekerjaan, sehingga mendaftar menjadi KPPS. Namun, dalam prosesnya ternyata mereka lolos dan bersamaan diterima kerja, sehingga memutuskan mundur dari KPPS.
Namun, ia menegaskan mundurnya KPPS itu tidak menjadi persoalan khusus. KPU Kota Blitar juga sudah menetapkan untuk cadangan jika ada yang mundur, sehingga mereka yang mundur langsung digantikan.
"Kami cari solusi-nya, karena ini kan pencoblosan sebentar lagi. Bagi kami tidak masalah. Ada cadangan anggota KPPS. Nanti penetapan di tanggal 24 Januari 2024 dan kami lantik 25 Januari 2024," kata dia.
Sejumlah Surat Suara Rusak
KPU Kota Blitar, Jawa Timur, menemukan sejumlah surat suara rusak di hari pertama proses sortir dan pelipatan surat suara yang dilakukan di gudang KPU setempat.
Ketua KPU Kota Blitar Choirul Umam mengemukakan untuk proses sortir dan pelipatan surat suara di hari pertama ini untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Dari proses itu, sudah ditemukan sejumlah surat suara rusak.
"Ada yang karena bercak tinta, ada yang karena robek, namun rata-rata karena tinta. Jumlahnya masih dihitung," katanya.
Ia mengatakan dalam proses sortir dan pelipatan surat suara tersebut ditargetkan bisa selesai 14 hari terhitung mulai Selasa ini. Untuk hari pertama adalah surat suara dari calon Presiden dan calon Wakil Presiden, setelah selesai baru surat suara lainnya.
Dirinya juga menambahkan kegiatan sortir dan pelipatan suara itu melibatkan 80 orang. Mereka terbagi menjadi 20 kelompok kecil, masing-masing kelompok berisi empat orang. Mereka akan saling tanggung jawab dengan kelompoknya masing-masing seperti saat mengambil boks, harus selesai proses sortir dan pelipatan di kelompok itu, tanpa menyisakan surat suara.
Jumlah itu, kata dia, masih ditambah 20 orang petugas internal KPU Kota Blitar untuk pengawasan. Mereka juga membantu melayani petugas sortir dan pelipatan surat suara terkait layak atau tidak soal surat suara yang rusak atau tidak layak.
Â
Â
Advertisement