Dua Pekan Jelang Ramadan, Harga Bumbu Dapur di Pasar Tradisonal Banyuwangi Merangkak Naik

Harga Sejumlah bubu dapur di sejumlah pasar tradisional Banyuwangi mulai merangkak naik, dua pekan menjelang bulan suci Ramadhan.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 28 Feb 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2024, 09:00 WIB
Harga sejumlah bubu dapur dua pekan menjelang puasa naik di sejumlah pasar tradisional di Banyuwangi (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Harga sejumlah bubu dapur dua pekan menjelang puasa naik di sejumlah pasar tradisional di Banyuwangi (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi Harga sejumlah bumbu dapur di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mulai merangkak naik menjelang datangnya bulan suci Ramadan yang tinggal dua pekan.

Seperti harga bawang merah dari sebelumnya Rp28 ribu kini naik Rp30 ribu per kilogram. Sedangkan harga bawang putih dari Rp32 ribu naik menjadi Rp34 ribu per kilogram.

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas cabai. Untuk harga cabai besar yang sebelummnya Rp84 ribu kini menyentuh harga Rp88 ribu per kilogram. Sementara cabai kecil yang sebelumnya Rp60 ribu menjadi Rp74 ribu per kilogram.

“Setiap hari naik, tapi turunya susah,” ujar salah seorang pedagang di pasar Banyuwangi Susi, Selasa (27/2/2024).

Kata Susi, kenaikan harga sejumlah kebutuhan dapur ini berpengaruh pada omzet harian yang ia perolah. Seperti halnya komoditas cabai yang sebelumnya per hari bisa menjual 15 kilogram, sekarang turun drastis.

“Kalau sekarang 10 kilogram saja tidak sampai per harinya  padahal sebelumnya lebih," tambah Susi.

Menurutnya, sejak naiknya harga kebutuhan pokok terutama harga sejumlah bumbu dapur ini, para pelangganya mengurangi pembelian.

“Mereka (pelanggan) mengurangi jumlah pembelian, kalau bisanya membeli 1 kilogram cabai sekarang setengah kilogram, kadang juga seperempat,” tutur Susi.

 

Berharap kepada Pemerintah Segera Temukan Solusi

Akibatnya, menurut Susi, dirinya mengaku merugi karena sisa stok cabai miliknya setiap hari harus rusak dan busuk sehinga tidak dapat dijual lagi.

“Apalagi sekarang sering hujan gini, jadi cabai cepet busuknya karena terkena air dan kondisi cuaca yang lembab,” paparnya.

Dia berharap pemerintah segera menemukan solusi tepat untuk mengendalikan harga, terlebih lagi menjelang bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri.

"Ya gimana lagi hanya bisa pasrah dengan kondisi. Mudah-mudahan pemerintah bisa mencari solusi yang tepat untuk mengatasi ini semua,” harap Susi.

Infografis Rencana Sembako Dikenakan Tarif PPN. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rencana Sembako Dikenakan Tarif PPN. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya