Begini Kondisi TPA Supit Urang Malang Pasca Diresmikan Jokowi 14 Desember 2023

Kata Wahyu, kedatangannya guna memastikan tidak ada masalah overload karena kapasitas lahan mampu menampung volume sampah yang masuk per hari. Sekaligus menegaskan pengelolaan sampah di TPA Supit Urang tidak ada masalah besar.

oleh Zainul Arifin diperbarui 28 Feb 2024, 14:02 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2024, 14:02 WIB
Begini Kondisi TPA Supit Urang Malang Pasca Diresmikan Presiden Jokowi
Pejabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat (tengah) mengecek kondisi TPA Supit Urang pada Selasa, 27 Februari 2024, untuk memastikan instruksi Presiden Jokowi saat peresmian telah dijalankan (Prokopim Pemkot Malang) 

Liputan6.com, Malang - Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supit Urang, Kota Malang, didorong menggunakan teknologi modern dan sistem manajemen yang baik. Agar persoalan sampah bisa ditangani dengan baik dan tidak menimbulkan masalah.

Dorongan itu disampaikan langsung Presiden Joko Widodo saat meresmikan TPA Supit Urang pada 14 Desember 2023 silam.

Dua bulan lebih pasca peresmian itu, Pejabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat datang untuk meninjau perkembangan tempat tersebut.

Kata Wahyu, kedatangannya guna memastikan tidak ada masalah overload karena kapasitas lahan mampu menampung volume sampah yang masuk per hari. Sekaligus menegaskan pengelolaan sampah di TPA Supit Urang tidak ada masalah besar.

"Saya juga ingin memastikan ada proses manajemen yang baik. Ini sesuai instruksi Presiden saat peresmian lalu dapat dijalankan,” ucap Wahyu, Selasa, 27 Februari 2024.

Dia memastikan pengelolaan dan penanganan sampah secara modern di tempat ini juga tidak menimbulkan dampak berarti terhadap masyarakat sekitar. Agar penanganan masalah tidak sampai menimbulkan masalah baru bagi masyarakat di sekitarnya.

“Jadi saya ingin mengamati bagaimana dampaknya bagi masyarakat dan agar bisa jadi percontohan bagi daerah lain,” kata Wahyu.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingungan Hidup Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, mengatakan pengelolaan sampah di TPA Supit Urang menerapkan sistem sanitary landfill. Sehingga durasi waktu pengelolaan sampah bisa lebih cepat.

“Pak Wali Kota mengecek dan memastikan sistem yang telah kami terapkan,” kata dia.

TPA Supit Urang dibangun dengan total anggaran mencapai Rp 273 miliar, memiliki daya tampung 450 ton sampah per hari. Menempati luas landfill 5,2 hektare dan kapasitas landfill-nya 726.000 meter kubik serta dilengkapi fasilitas pengelolaan sampah modern.

Pengelolaan Sampah di TPA Supit Urang

Presiden Jokowi hadir meresmikan TPA Supit Urang di Kota Malang pada Kamis, 14 Desember 2023 silam. Saat itu secara simbolik turut diresmikan pula TPA Jabon di Kabupaten Sidoarjo dan TPA Banjardowo di Kabupaten Jombang.

“Volume sampah akan terus bertambah, karena itu diperlukan yang namanya tempat pemrosesan akhir (TPA) yang ditata dengan baik dan memiliki fasilitas dan teknologi pengolahan yang modern, serta sistem pengelolaan dan manajemen yang baik,” kata Jokowi ketika itu.

Jokowi berharap dengan beroperasinya TPA tersebut dapat mengurangi permasalahan sampah. Termasuk bisa mengurangi pencemaran lingkungan, meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Pengelolaan sampah di TPA Supit Urang menerapkan sistem sanitary landfill akan meminimalkan dampak pencemaran, baik air, tanah, maupun udara sehingga lebih ramah lingkungan. Sistem ini mencegah air sampah atau lindi akibat guyuran hujan meresap ke dalam tanah.

Pengelolaan sampah sistem sanitary landfill diawali penimbangan dan pemilahan sampah organik, anorganik, dan residu. Dengan sistem itu, sampah organik diolah melalui fasilitas composting sehingga dapat pula menghasilkan pupuk kompos.

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan
Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya