Buwas: Pramuka Wajib Bangun Relasi yang Kuat dengan Media

Budi Waseso atau Buwas menilai media massa nasional merupakan intrumen strategis dalam mengkonstruksi realitas sosial kehidupan masyarakat, termasuk memperluas peran penting keberadaan Pramuka dalam mempersiapkan kualitas sumber daya manusia Indonesia menyambut Indonesia emas 2045.

oleh Tim Regional diperbarui 01 Jun 2024, 17:17 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2024, 17:15 WIB
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Komjen Budi Waseso atau Buwas saat dialog bersama Direktur Pemberitaan Kompas TV Rosiana Sillahi. (Istimewa)
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Komjen Budi Waseso atau Buwas saat dialog bersama Direktur Pemberitaan Kompas TV Rosiana Sillahi. (Istimewa)

 

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Komjen Budi Waseso atau Buwas menilai media massa nasional merupakan intrumen strategis dalam mengkonstruksi realitas sosial kehidupan masyarakat, termasuk memperluas peran penting keberadaan Pramuka dalam mempersiapkan kualitas sumber daya manusia Indonesia menyambut Indonesia emas 2045.

“Media massa merupakan partner bagi Pramuka. Pramuka wajib membangun relasi yang kuat dengan media," ujarnya Buwas, Sabtu (30/5/2024).

Atas dasar itulah, pihaknya  membuat program khusus 'Media Sahabat Pramuka' sehingga bersama-sama menjadi pilar kekuatan bangsa dalam mewujudkan Indonesia Emas. 

“Progam Media sahabat Pramuka merupakan ajang berkolaborasi sekaligus saling memberikan masukan terasuk feedback yang nyata demi kemajuan bersama,” kata mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu.

Sekjen Kwarnas Pramuka Bachtiar Utomo mengatakan, mendidik generasi masa depan bukanlah hal yang mudah di era saat ini. Belakangan banyak fenomena negatif yang marak kembali di dunia pendidikan seperti narkotika, bullying, seks bebas dan depresi yang melanda generasi muda. Hal penting lainnya adalah memberikan perhatian khusus kepada pelajaran Bela Negara, Nasionalisme, dan Cinta Tanah Air.

“Tidak mewajibkan anak didik mengikuti aktivitas pramuka sebetulnya bisa dilihat sebagai upaya melemahkan kepemimpinan nasional di masa depan. Sejarah membuktikan peran strategis Pramuka, aturan hukum yang mendasarinya, hingga budaya santun dan disiplin yang diterapkan merupakan upaya menciptakan identitas dan karakter bangsa Indonesia masa depan,” katanya.

Mantan Pangdam Wirabuana itu megemukakan, Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 yang menyatakan Pramuka kini bukan lagi ekskul wajib harus direvisi, karena bertentangan dengan hakekat pendidikan yang menciptakan manusia Indonesia yang uggul baik dalam keimanan dan akademik.

 

Infografis Rencana Migrasi Kompor Gas LPG 3 Kg ke Kompor Listrik Induksi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rencana Migrasi Kompor Gas LPG 3 Kg ke Kompor Listrik Induksi. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya