SDI Al Abror Situbondo Lockdown Sepekan Gara-gara Puluhan Siswa dan Guru Terjangkit Cacar Air

Penyakit diduga cacar air berawal dari seorang siswa yang terjangkit penyakit cacar, dan siswa tersebut diduga menularkan ke siswa yang lainnya.

oleh Erik diperbarui 11 Sep 2024, 12:17 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2024, 12:07 WIB
Ilustrasi tulisan lockdown/ kuncitara (unsplash)
Ilustrasi tulisan lockdown/ kuncitara (unsplash)

Liputan6.com, Situbondo - Sekolah Dasar Islam (SDI) Al Abror di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur terpaksa harus melakukan penutupan proses belajar mengajar atau lockdown selama satu pekan yaitu mulai tangga 10-14 September 2024.

Itu karena ada puluhan pelajar dan guru di SDI Al Abror Situbondo terjangkit penyakit cacar air. Pembelajaran di sekolah tersebut dialihkan secara daring.

Kepala SDI Al Abror Situbondo Sandy Arief Oriana mengatakan bahwa sejak seminggu lalu ada beberapa siswa dan guru terjangkit penyakit cacar air dengan ciri demam tinggi dan bintik berair yang muncul di kulit wajah dan dada.

"Proses belajar mengajar siswa dilakukan secara daring (dalam jaringan) atau pembelajaran tanpa tatap muka selama seminggu untuk memutus penularan penyakit cacar," katanya kepada wartawan di Situbondo, Jawa Timur, Rabu (11/9/2024).

Sandy Arief mengungkapkan siswa yang terjangkit penyakit cacar air merata mulai dari jenjang kelas I hingga kelas VI, termasuk juga beberapa orang guru.

Ia juga mengimbau kepada wali murid agar menjaga anak-anak mereka dari lingkungan sekitar agar penularan cacar air tidak semakin meluas.

Penyakit diduga cacar air berawal dari seorang siswa yang terjangkit penyakit cacar, dan siswa tersebut diduga menularkan ke siswa yang lainnya sehingga ada beberapa siswa dan guru di SDI Al Abror yang terindikasi penyakit cacar.

"Semula ada siswa yang terpapar dan tidak masuk kelas, namun setelah masuk ternyata masih ada yang tertular, mungkin masih belum sembuh total," kata Sandy Arief.

Penyakit yang menimpa siswa dan guru di SDI Al Abror Situbondo dipastikan bukan cacar monyet, hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo dr. Sandy Hendrayono  setelah menerjunkan tenaga ahli untuk memeriksa kondisi.

"Itu bukan cacar monyet, tapi cacar air. Kami sudah menerjunkan tenaga kesehatan ke siswa yang terjangkit penyakit cacar air memberikan pengobatan," katanya.

 

Apa Gejala Cacar Air?

 

Melansir Liputan6, dokter Nurwestu Rusetiyanti, M.Kes, SpDVE, SubspVen dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) mengatakan, muncul lenting atau bintil berisi air hanya di satu sisi tubuh adalah gejala khas penyakit herpes zoster.

Suatu penyakit yang disebabkan reaktivitas virus Varicella zoster yang juga menyebabkan cacar air. 

"Gejala khas pada individu yang sehat dalam artian tidak memiliki penyakit lain yakni muncul lepuhan atau lenting atau bintil berisi air yang dijumpai pada salah satu sisi tubuh," kata dia.

Lepuhan atau bintil berisi air itu bisa muncul di seluruh bagian tubuh. Bisa di wajah, badan, lengan atau kaki.

Gejala khas lain dari herpes zoster atau cacar api ini adalah lentingan yang mengikuti saraf. "Misalnya mengenai saraf di leher, maka bentuk lenting sesuai dengan saraf di situ."

Setelah melepuh, beberapa hari kemudian akan muncul bercak lalu berkerak atau keropeng dalam waktu 10-15 hari. Lalu hilang dalam waktu 2-4 minggu.

"Setelah kering, bisa sembuh sempurna atau bisa menimbulkan gejala (lanjutan)," kata Nurwestu ditemui di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Informasi dihimpun, ciri-ciri gejala cacar monyet mirip dengan cacar biasa seperti, ruam atau bintil berair yang muncul di wajah, dada, hingga bagian dalam hidung dan juga mulut.

infografis journal
infografis journal 5 Jenis Penyakit Hepatitis. (Liputan6.com/Tri Yasni).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya