Mengenal Corkcicle
Corkcicle adalah sebuah merek botol minum kekinian. Produknya dapat menjaga panas atau dingin minuman agar lebih awet. Variannya bukan hanya botol minum canteen atau tumbler, tetapi juga ada produk "drinkware" lainnya seperti commuter cup, coffee mug, hingga kids cup.
Mengutip laman resmi Corkcicle, mereka juga memiliki produk seperti cooler dan tas atau bag, yang membantu menjaga dingin minuman bertahan lama. Di situs resminya, Corkcicle menyediakan pengiriman pembelian ke Indonesia. Anda juga bisa menemukan produk-produk Corkcicle dijual di harga Rp400 sampai Rp600 ribuan. Tapi, itu jika Anda membeli langsung dari situs resminya.
Di Indonesia, Corkcicle dijual melalui distributor resmi, yang produknya bisa dibeli di e-commerce Tokopedia, Shopee, dan Zalora, atau secara offline di store resminya. Di official store Tokopedia misalnya, Corkcicle Canteen 16oz bisa didapatkan dengan harga sekitar Rp500 sampai Rp700 ribuan.
Kalau mau yang lebih murah sedikit ada Canteen 9oz yang lebih kecil, di harga Rp 400 ribuan. Untuk tumbler, produk Corkcicle juga dijual dengan harga yang beragam, tergantung ukuran mulai dari Rp 400 ribu sampai Rp600 ribuan.
Desain Corcircle termasuk ramping dan low-profile dan bagian bawah botol diberi karet untuk mengurangi selip dan meningkatkan cengkeraman. Dilengkapi dengan material berkualitas, membuat minuman tetap terjaga suhunya dengan baik.
Kesan Stylish
Warna-warna menggemaskan menambah kesan stylish dan masa kini pada setiap seri yang dihadirkan. Bahan pembuatan Corkcircle juga diklaim lebih ramah lingkungan.
Gaya hidup ramah lingkungan kini sudah menjadi keharusan dan kebiasaan yang kita lakukan untuk hidup selaras dengan alam. Apalagi kini, pencemaran lingkungan semakin terasa dan terlihat nyata.
Bahkan, efek pemanasan global sudah berdampak langsung, dan membuat kita harus semakin waspada dan menjaga lingkungan, untuk melestarikan bumi agar bisa hidup berdampingan dengan alam hingga masa-masa mendatang. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah dengan meminimalisir sampah plastik dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain mulai membiasakan membawa plastik belanja, Anda juga mulai bisa membiasakan untuk membawa wadah makanan dan juga botol minuman, ke mana saja Anda beraktivitas. Di saat membawa botol minuman sehari-hari, Anda juga bisa hidup lebih hemat, sehingga tidak perlu terus menerus membeli air mineral yang pada akhirnya, sampah kemasannya bisa mencemari lingkungan.
Kini, desain botol minum juga semakin trendi dan kekinian. Bagi Anda yang ingin tampil keren dengan botol minum masa kini, sudah ada sejumlah pilihan Selain Corkcircle, ada beberapa botol minum yang bisa jadi referensi gaya masa kin dan lebih ramah lingkungan yang dilansir dari Fimela dan berbagai sunber lainnya.
Tahan Karat
Corkcicle, wadah minuman yang sedang viral di media sosial kini banyak disukai masyarakat. Tumbler yang berbentuk botol, mug, hingga gelas panjang ini diketahui memiliki bahan dasar baja tahan karat alias stainless steel.
Mengutip dari laman resminya, Rabu (4/1/2022), produk hidrasi Corkcicle dibuat dari baja tahan karat bermutu berinsulasi tiga lapis, dan memenuhi semua standar FDA.
Tutup tumbler Corkcicle terbuat dari plastik Tritan yang bebas BPA, bening, tahan lama, dan aman. Produk Corkcicle sendiri dirancang di Orlando, Amerika Serikat, dan diproduksi di pabrik-pabrik di seluruh China.
Perlu diketahui, stainless steel merupakan bahan yang terbuat dari campuran beberapa bahan dasar seperti manganese, silikon, nikel, kromium dan karbon.
Bahan-bahan tersebut mengandung berbagai fungsi tersendiri. Sebagai contoh, kromium akan menjaga logam dari korosi sedangkan nikel akan berfungsi melindungi dari karat.
Oleh karena, tidak heran jika di dunia kedokteran maupun kuliner, penggunaan peralatan stainless steel sudah banyak ditemui. Selain stainless steel, jenis bahan lain yang biasa digunakan adalah aluminium, tembaga dan teflon.
Sebenarnya stainless steel adalah nama universal perpaduan dua logam, yang terdiri dari kromium dan besi. Sering disebut juga dengan baja tahan karat karena sangat tahan terhadap noda berkarat.
Stainless steel bisa bertahan dari serangan karat karena interaksi bahan-bahan campurannya dengan alam.
Logam ini terdiri dari besi, krom, mangan, silikon, karbon dan seringkali nikel and molibdenum dalam jumlah yang cukup banyak.
Elemen-elemen ini bereaksi dengan oksigen yang ada di air dan udara membentuk sebuah lapisan yang sangat tipis dan stabil yang mengandung produk dari proses karat/korosi yaitu metal oksida dan hidroksida.
Krom, bereaksi dengan oksigen, memegang peranan penting dalam pembentukan lapisan korosi ini. Pada kenyataannya, semua stainless steel mengandung paling sedikit 10% krom.
Keberadaan lapisan korosi yang tipis ini mencegah proses korosi berikutnya dengan berlaku sebagai tembok yang menghalangi oksigen dan air bersentuhan dengan permukaan logam.
Hanya beberapa lapisan atom saja cukup untuk mengurangi kecepatan proses karat selambat mungkin karena lapisan korosi tersebut terbentuk dengan sangat rapat.
Adapun lapisan korosi ini lebih tipis dari panjang gelombang cahaya sehingga tidak mungkin untuk melihatnya tanpa bantuan instrumen modern.
Sementara, besi biasa berbeda dengan stainless steel, di mana permukaannya tidak dilindungi apapun. Sehingga mudah bereaksi dengan oksigen dan membentuk lapisan Fe2O3 atau hidroksida yang terus menerus bertambah seiring dengan berjalannya waktu.Â
Lapisan korosi ini makin lama makin menebal dan kita kenal sebagai karat.
Bahan stainless steel juga dikenal dengan nama lain seperti CRES atau baja tahan korosi, baja Inox. Komponen stainless steel adalah besi, krom, karbon, nikel, molibdenum dan sejumlah kecil logam lainnya.Â
Komponen ini hadir dalam proporsi yang bervariasi dalam varietas yang berbeda. Dalam stainless steel, kandungan krom tidak boleh kurang dari 11%.
Jika logam lain memerlukan proses galvanis untuk melindungi dari korosi, stainless steel memiliki sifat tahan korosi secara alami tanpa metode pabrikasi. Sifat tahan karat stainless steel diperoleh karena adanya kandungan unsur chromium yang tinggi.
Stainless steel memiliki lapisan oksida yang stabil pada permukaannya sehingga tahan terhadap pengaruh oksigen. Lapisan oksida ini bersifat self-healing (penyembuhan diri) yang tetap utuh meskipun permukaan benda dipotong atau dirusak.
Berita Terbaru
Salam Sholat Sebaiknya Niatkan untuk Malaikat, Kenapa? Gus Baha Ungkap Fadhilah Dahsyatnya
Kenaikan UMP 2025 di Jabar Dinilai Wajar, Ini Alasannya
Ayam Cemani, Permata Hitam Indonesia yang Mendunia
Tiru Jokowi, Gibran Rakabuming Buat Konten Nyeleneh dengan Lagu Dangdut Viral
Siapa Ahli Ibadah yang Pahalanya Habis di Hari Kiamat? Buya Yahya dan Ustadz Khalid Ungkap Golongannya
BMKG Sebut Musim Hujan Tahun Ini Berbeda, Ini Alasannya
Waspada Wabah Demam Berdarah Kongo, Inilah 4 Gejalanya
Kate Middleton Bersiap Menjadi Ratu Inggris Setelah Melewati Pengobatan Kanker Setahun Terakhir
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 23 Desember 2024
Trik Simpan Bawang Merah Tanpa Kulkas Agar Awet Berbulan-Bulan
Mahfud MD Kritisi Ide Prabowo yang Mau Maafkan Koruptor
Jadwal Lengkap Misa Natal 2024 di Gereja Katolik Yogyakarta