![Kepanjangan PPKM adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/0rxshIZ73eqMFQsFSIiPTYNCVjE=/100x100/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3628833/original/070422200_1636540960-046157000_1588219251-person-holding-sign-3951608.jpg)
PPKM
Kebijakan pemerintah dalam menangani COVID-19 ini dikeluarkan setelah mengevaluasi PSBB dan PSBB transisi. Hal ini disebabkan karena kebijakan-kebijakan tersebut nyatanya tidak dapat menekan kasus secara konsisten dalam waktu yang panjang.
PPKM awalnya dikhususkan di Pulau Jawa - Bali sebagai penyumbang kasus terbanyak secara nasional. Periode ini, untuk sekolah tatap muka, fasilitas umum dan kegiatan masyarakat ditutup. Namun perkantoran diperbolehkan work from home (WFH) dengan kapasitas 75%, restoran 25%, dan tempat ibadah 50%. Pembatasan yang lebih ketat ini berhasil menekan kasus sehingga kenaikannya hanya sebesar 5% dari yang kenaikan kasus sebelumnya 122%.
PPKM Mikro
Keberhasilan PPKM mendorong pemerintah memperluas penerapannya di seluruh wilayah di Indonesia pada level yang lebih mikro melalui kebijakan PPKM Mikro. Kebijakan pemerintah dalam menangani COVID-19 ini disesuaikan dengan kondisi hingga tingkat RT RW dan didorong dengan pengawasan melalui Satgas posko tingkat desa atau kelurahan.
Pada periode ini aktivitas masyarakat dibuka dengan kapasitas 50%. Kebijakan ini berhasil menurunkan kasus hingga 134 persen selama 14 minggu. Namun sayangnya, pasca Idul Fitri kasus kembali meningkat hingga 374% hanya dalam waktu 6 minggu. Hal ini menandakan puncak kasus kedua di Indonesia.
PPKM Darurat dan PPKM Level 1-4
Pasca kenaikan kasus yang sangat signifikan dan menjadi lonjakan kedua, pemerintah memperketat lagi aktivitas masyarakat melalui kebijakan PPKM Darurat yang diikuti dengan ppkm level 4 selama 4 minggu. Pada periode ini seluruh aktivitas masyarakat ditiadakan dan diberlakukan pengawasan yang ketat pada mobilitas penduduk.
Hasilnya dalam 4 minggu kasus sempat meningkat 104 persen, namun dapat segera ditekan hingga turun 22%. PPKM dengan level 1 - 4 yang dilanjutkan menyesuaikan situasi dan kesiapan masing-masing daerah hingga tingkat kabupaten/kota. Implementasi selama 10 minggu ini berhasil menurunkan kasus sebesar 97% dari puncak kedua.
![](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)
Berita Terbaru
Puan: Forum Parlemen RI-Pasifik Akan Hadirkan Dialog Negara Melanesia
Wisatawan Kini Dilarang Berkemah dan Dirikan Tenda di Seluruh Kawasan Bromo, Begini Alasannya
Doa Agar Tidak Mudah Lupa, Serta Dijauhkan dari Sifat Pelupa
Warganet Indonesia Ungkap Gegar Budaya Selama di Korea Selatan, dari Perban Wajah sampai Toilet Pakai Password
5 Pesawat Luar Angkasa Tercepat Dalam Sejarah, Cukup 9 Jam Sampai ke Bulan
Mulai Sekarang Rutinkan 4 Amalan Ini, Rezeki Bakal Mengalir Kata Syekh Ali Jaber
KPK Ungkap Klaim Fiktif BPJS, Dokter hingga Pemilik Rumah Sakit Diduga Terlibat
Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar Food Testing untuk Pernilkahan, Warganet Singgung Soal Dipingit
Kejati Riau Punya 27 Daftar Buronan, Ada yang Bawa Kabur Rp35 Miliar Uang Negara ke Jerman
Kata Gus Baha Sedekah Itu Jangan Banyak-Banyak, Lho Kenapa?
Lolos Administrasi Capim KPK, Johan Budi Mundur dari DPR dan PDIP
Ada Nama Pangeran Philip di Dokumen Rahasia FBI tentang Skandal Seks Profumo