Marc Marquez merupakan pembalap profesional asal Spanyol yang telah meraih beragam gelar bergengsi di berbagai ajang kejuaraan grand prix balap motor. Terhitung, ia telah menyabet 8 gelar juara dunia yang terdiri dari 1 gelar di kelas 125cc, 1 gelar di kelas Moto2 dan sisanya menumpuk di kelas utama MotoGP.
Raihan gemilangnya itu diraih Marquez dengan segenap latihan berat dan konsistensi tingkat tinggi yang telah ia tekuni sejak dini. Maklum, Marquez sudah akrab dengan roda dua sejak berusia 4 tahun kala permintaannya untuk dihadiahi sepeda motor sebagai kado natal dipenuhi oleh sang ayah.
Ia bahkan langsung terjun di kompetisi Enduro for Kids setahun setelahnya pasca mahir menunggangi kuda besi yang diberikan. Meski hasilnya tidak memuaskan, setidaknya Marquez memiliki keberanian untuk mencoba hal baru yang ia sukai.
Pada 2003, Marquez mulai menjajal kompetisi resmi yang menggunakan sirkuit profesional sebagai tempat berlangsungnya pertandingan. Ia mengikuti kejuaraan RACC 50, sebuah kompetisi yang diadakan di Katalan dengan cakupan enam seri balapan untuk pemula. Walaupun masih berusia 10 tahun, Marquez mampu tampil luar biasa, ia berhasil mengunci gelar juara di kompetisi tersebut dan membawanya promosi ke kelas 125cc di musim berikutnya.
Membalap di kelas 125cc membuat namanya semakin mentereng, selain karena kemampuan alamiahnya, Marquez memiliki bakat tersendiri yang jarang dimiliki pembalap lain. Pada kelas ini, Marquez tetap konsisten atas raihan yang diperolehnya. Ia mampu meraih posisi runner up pada 2004 dan kembali menjadi jawara satu tahun setelahnya. Sehingga, ketika usianya menginjak 13 tahun, Marquez langsung melesat ke ajang Moto3 Junior World Championship yang digelar di Spanyol.
Berbeda dengan kompetisi sebelumnya yang pernah diikuti, kali ini Marquez gagal tampil apik di kompetisi bergengsi di kalangan pembalap muda tersebut. Selama dua musim mengarungi Moto3 Junior World Championship, Marquez tak pernah sekali pun meraih gelar juara dan hanya mampu mengakhiri musim di posisi ke-8 pada 2006 dan posisi ke-9 pada musim selanjutnya.
Debut Grand Prix
Meski tak meraih hasil maksimal di ajang Moto3 Jurnior World Championship, Marquez mampu promosi ke ajang Grand Prix Sepeda Motor di kelas 125cc atau saat ini dikenal sebagai Moto3. Pria yang lahir di Cerveral itu bergabung bersama tim KTM dan menjalani debut pertamanya di Sirkuit Estoril, Portugal. Namun, di balapan perdananya itu, Marquez hanya mampu menduduki posisi ke-18 dan belum bisa menunjukkan performa terbaiknya.
Mengendarai Repsol KTM 125cc, Marquez baru bisa unjuk gigi ketika berlaga di Sirkuit Silverstone, Inggris. Ia mampu meraih podium ketiga sekaligus mencatatkan namanya sebagai pembalap termuda yang pernah naik ke podium di ajang kejuaraan dunia balap motor kala menginjak usia 15 tahun. Akhirnya, hingga seri grand prix terakhir di Australia, Marquez hanya mampu finis di urutan ke-13 di akhir musim pertamanya.
Pada 2010, pemilik nomor 93 itu hengkang ke tim Derbi. Menunggangi Red Bull Ajo Motorsport, Marquez menjelma sebagai pembalap yang tak terkalahkan. Ia berhasil naik ke podium sebanyak 12 kali dan berhasil menjuarai grand prix sebanyak 10 kali. Dengan kemenangan yang meyakinkan, Marquez dinobatkan sebagai juara dunia 125cc pada akhir musim.
Mengukir Sejarah Sebagai Legenda
Pasca menjuarai Grand Prix Sepeda Motor di kelas 125cc, Marquez kembali promosi ke kelas Moto2. Di sana, ia langsung menyetel dengan Team CatalunyaCaixa Repsol dan tampil menggila di berbagai seri grand prix yang ditemui. Selama dua musim mengarungi Moto2, Marquez berhasil finis sebagai runner up di musim 2011 dan meraih gelar juara dunia pada musim berikutnya.
Sehingga, tak butuh waktu lama bagi Marquez untuk kembali mempromosikan diri ke kelas utama MotoGP setelah dipastikan meraih gelar juara dunia untuk kedua kalinya. Ia langsung dikontrak oleh tim Repsol Honda dan lagi-lagi mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya di ajang balap paling bergengsi itu. Ia bahkan kembali mencatatkan rekor sebagai pembalap termuda sepanjang masa yang meraih podium pertama ketika berusia 20 tahun, 63 hari. Marquez mengalahkan rekor yang pernah dibuat Freddie Spencer, pembalap asal Amerika Serikat yang pernah mencatatkan rekor sebagai pembalap termuda yang meraih podium pertama di usia 20 tahun, 196 hari pada 1982.
Selain mencetak rekor anyar, Marquez juga berhasil menyabet gelar juara dunia untuk pertama kalinya di ajang MotoGP dengan meraih 16 podium dari 18 seri grand prix yang dijalani. Kemudian, The Baby Alien merangsek menjadi salah satu pembalap yang paling diwaspadai di arena MotoGP berkat kemampuan briliannya dalam memacu kuda besinya.
Hingga tahun 2019, Marquez selalu konsisten bertengger di posisi papan atas. Ia hanya sekali terpeleset kala membalap di musim 2015. Waktu itu, ia hanya berhasil memenangi 5 pertandingan dan harus gagal finis sebanyak enam kali karena mengalami kecelakaan di lintasan.
Walaupun begitu, pencapaian Marquez tetap tidak terbendung hingga saat ini. Ia menjadi satu-satunya sosok yang pantas menggantikan Valentino Rossi sebagai legenda hidup MotoGP di abad Ke-21. Terbukti, ia hanya terpaut satu gelar juara dunia dari The Doctor dan masih memiliki kesempatan untuk membalap pencapaian Rossi yang kemungkinan besar tidak bisa bertambah akibat usianya yang sudah menginjak kepala empat.
Kembali Membalap
Pada 2020, Marquez harus menepi beberapa bulan akibat kecelakaan yang ia alami di seri pembuka MotoGP di Jerez, Spanyol. Marquez absen sejak Juli tahun lalu dan harus naik ke meja operasi untuk mempercepat penyembuhan tangan kanannya yang mengalami patah tulang.
Pembalap asal Spanyol itu baru kembali ke arena balap pada seri ketiga musim 2021 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Algarve. Meski belum bisa kembali ke performa terbaiknya, Marquez yakin dirinya mampu menemukan jalan keluar untuk memunculkan kembali kemampuannya yang redup akibat cedera yang diderita.
"Pemulihan saya berlanjut dan hal paling penting itu kami terus konsisten. Ayo kita jalani akhir pekan yang hebat untuk fans yang tidak bisa datang," ujarnya seperti dilansir Crash.
Â