Mauro German Camoranesi Serra (4 Oktober 1976) adalah salah satu legenda sepak bola asal Italia. Pemain yang biasa bermain sebagai winger ini juga seorang manajer klub sepak bola.
Karirnya dimulai di Argentina saat bermain di sebuah klub bernama Aldosivi. Setelah itu dirinya hijrah ke Mexico dan Uruguay sebelum sampai di Italia dan bergabung. Camoranesi sempat bermain di Verona sebelum pemain kelahiran Tandil, Argentina ini memutuskan membela tim Nyonya Tua, Juventus. Bermain baik di Juve, penampilannya di klub tersebut terhitung yang paling lama. Camoranesi menghabiskan waktu sejak tahun 2002-2010 bersama Juve. Segudang prestasi seperti juara Serie A dan Supercoppa Italiana. Lepas dari Juve, Camoranesi mencicipi klub seperti VfB Stuttgart, Lanus, dan Racing Club sebelum memutuskan untuk menggantung sepatunya tahun 2014.
Setelah pensiun bermain bola, atlet yang dikenal sebagai pemain berbakat dan pekerja keras ini memutuskan untuk menjadi manajer klub Coras de Tepic, sebuah klub asal Mexico dan klub asal Argentina, Tigre.
Digugat Kasus Lawas
Pemain yang turut mengantar Italia menjuarai Piala Dunia 2010, Mauro Camoranesi dibayangi tuntutan dari pengadilan Argentina. Camoranesi dituntut membayar ganti rugi karena mengakhiri karier pemain lain yang terjadi 16 tahun lalu.
Camoranesi yang dilahirkan di Argentina ketika itu bermain untuk klub Aldovisi di Mar del Plata. Pada sebuah partai derby lokal, 14 Agustus 1994, saat ia berusia 17 tahun, Camoranesi melanggar lutut kiri Roberto Javier Pizzo dengan keras. Pelanggaran itu membuat Pizzo mengerang kesakitan di lapangan.
Akibat tekel Camoranesi parah. Ligamen Pizzo rusak dan tempurung lututnya pecah yang mengakibatkan kariernya habis. Kasusnya kemudian diajukan ke pengadilan. Pengadilan Sipil Mar del Plata mengabulkan tuduhan karena menilai pelanggaran itu membuat Pizzo tidak lagi seperti orang normal dan melanjutkan karier profesionalnya.
Dukung Ibra kembali ke Turin
Pemain berkebangsaan Italia yang lahir di Argentina itu mengakui dirinya adalah fans berat Ibrahimovic. Jadi, Camoranesi merasa bahwa Juventus harus memberikan kesempatan kedua bagi Ibrahimovic untuk berkarier di ranah Italia lagi di musim depan.
"Apa masalahnya? Dia seorang juara, apa yang terjadi di 2006 tak ada sangkut pautnya. Masa lalu hanyalah masa lalu," ungkap Camoranesi seperti yang dikutip dari Tuttosport.
"Pemain ini berpostur tinggi, kuat, dan tekniknya laksana monster. Dia tipikal pemain yang dapat menjadi pembeda," ujar pemain kelahiran Argentina itu.
Berita Terbaru
Benarkah Transkasi Pakai QRIS Tak Kena PPN 12%? Ini Kata Kemenkeu
WhatsApp Akan Setop Dukungan di iPhone Lama, Cek Daftar Model Terkena Dampaknya!
6 Potret Gritte Agatha Melahirkan Anak Pertama, Bertepatan di Hari Ibu
Cerita Romantis Gus Miek dan Nyai Lilik, Dua Kata Pelipur Rindu dan Amarah
Top 3 News: NasDem Kritik Sikap PDIP soal PPN 12%, Dianggap Khianati Kesepakatan
Cara Menyimpan Kacang Tanah Agar Awet Berbulan-Bulan
6 Fakta Menarik Gunung Vinson, Puncak Tertinggi di Antartika
Panduan Lengkap IELTS Listening Tips untuk Meraih Skor Tinggi
350 Quote Psikologi yang Inspiratif, Bantu Jalani Hidup Lebih Bijak
Cara Mudah Memasak Usus Ayam Agar Tidak Amis dan Pahit
Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 24 Desember 2024, Ada AMRT hingga TLKM
Fungsi Oli Gardan Motor Matic: Panduan Lengkap Perawatan dan Penggantian