Liputan6.com, Bandar Lampung - Hujan deras disertai angin kencang menerjang Kota Bandar Lampung pada Selasa sore (4/2/2025). Akibatnya, puluhan rumah warga mengalami kerusakan, pohon tumbang, dan beberapa atap bangunan ambruk diterjang angin kencang.
Di Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, setidaknya 30 rumah warga terdampak, dengan lima di antaranya mengalami kerusakan parah.
Advertisement
Baca Juga
Fenomena angin puting beliung ini juga menghebohkan warga karena sejumlah benda terhempas jauh akibat terjangan angin.
Advertisement
Kesaksian Warga: Kursi Besi Terbang 300 Meter
Sahrial (45), warga setempat, mengungkapkan bahwa angin kencang mulai menerjang sekitar pukul 15.40 WIB, sesaat setelah hujan mulai reda. Ia menyaksikan kursi besi di samping toko sembakonya terangkat dan terbang sejauh 300 meter.
"Awalnya hujan deras, terus reda sekitar jam tiga lewat. Tiba-tiba angin datang menggulung seperti puting beliung. Kencang banget, kursi di toko sampai terbang ke arah Gang PU," ujar Sahrial kepada Liputan6.com, Selasa (4/2/2025).
Tak hanya itu, barang dagangan di etalase tokonya pun berjatuhan diterjang angin. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Alhamdulillah, keluarga aman semua," tambahnya.
Advertisement
Atap Warung Bakso Copot, Pagar Besi Terhempas
Yudi (32), warga Gang Swadaya IV, juga mengalami kerusakan akibat angin kencang ini. Atap warung baksonya terbang terbawa angin puting beliung.
"Saya lagi dagang bakso di rumah, tiba-tiba angin kencang muter-muter. Enggak lama, sekitar tiga menit, tapi cukup kuat sampai atap warung saya copot," tutur Yudi.
Ia juga menyebut bahwa pagar besi milik tetangganya ikut tersapu angin hingga menutup akses jalan.
"Saking kencangnya, pagar besi tetangga saya copot dan nutup jalan," katanya.
Saat ini, warga masih berupaya mengevakuasi barang-barang berharga dan memperbaiki genting yang beterbangan. Pemadaman listrik terjadi di beberapa titik akibat tumbangnya pohon dan kemungkinan tiang listrik roboh.
"Kendala saat ini gelap karena mati lampu, mungkin ada tiang PLN yang roboh," pungkasnya.