Pengertian
Melasma merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kulit, di mana terbentuk pigmentasi berwarna cokelat muda hingga cokelat tua, atau keabu-abuan. Kondisi ini juga dikenal dengan nama chloasma.
Melasma sering kali ditemukan pada area kulit yang terpapar sinar matahari, terutama pada wajah. Keadaan ini umum ditemukan pada wanita, terutama mereka yang memiliki kulit berwarna gelap dan tinggal di area dengan banyak sinar matahari.
Penyebab
Penyebab pasti yang memicu melasma belum diketahui. Namun, kemungkinan kondisi ini terkait dengan melanosit (sel yang memberikan warna pada kulit) yang memproduksi terlalu banyak warna.
Pada orang-orang berkulit gelap, sel melanosit lebih aktif dibandingkan mereka yang berkulit terang. Hal ini menyebabkan mereka yang berkulit gelap lebih rentan terkena melasma.
Melasma memiliki kecenderungan genetik. Hal ini tidak berarti bahwa melasma akan serta merta diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Namun, mereka dengan riwayat keluarga memiliki melasma akan lebih rentan pula terkena melasma.
Terdapat beberapa faktor yang diketahui memicu melasma, yaitu:
- Paparan sinar matahari. Sinar ultraviolet (UV) pada sinar matahari diketahui dapat menstimulasi melanosit. Paparan sinar matahari dapat memperburuk keadaan melasma, atau membuat melasma yang sudah hilang menjadi muncul atau kambuh kembali.
- Perubahan hormonal. Misalnya saat kehamilan, penggunaan kontrasepsi hormonal, hormone replacement therapy, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan wanita lebih rentan terkena melasma. Choasma adalah istilah untuk menggambarkan melasma saat kehamilan.
- Produk perawatan kulit. Produk-produk yang mengiritasi kulit dapat memperburuk keadaan melasma seseorang.
Diagnosis
Umumnya melasma mudah dikenali dengan memperhatikan persebaran area yang memiliki pigmentasi berlebih pada bagian tubuh yang rentan terkena (umumnya wajah). Dapat digunakan bantuan alat yang dianamakan Wood’s light untuk melihat kedalaman melasma dari permukaan kulit. Untuk membantu menyingkirkan diagnosis lainnya, ada kemungkinan akan dilakukan biopsi kulit.
Gejala
Melasma tampak sebagai area yang berwarna lebih gelap dari kulit sekitarnya (hiperpigmentasi) atau flek cokelat pada kulit. Area ini tidak memiliki keluhan gatal ataupun nyeri. Walau demikian, dapat mempengaruhi penampilan seseorang. Terdapat tiga pola persebaran melasma, yaitu:
- Centrofacial: mempengaruhi dahi, pipi, hidung, bibir atas, dan dagu
- Malar: mempengaruhi pipi dan hidung
- Mandibular: mempengaruhi area rahang bawah
Walaupun jarang, ada kemungkinan melasma dapat ditemukan pada leher dan lengan bawah.
Pengobatan
Melasma dapat sulit untuk dihilangkan seluruhnya. Sering kali, faktor penyebab juga perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan melakukan pengobatan. Misalnya, melasma yang disebabkan kehamilan umumnya akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa bulan setelah melahirkan. Dalam hal ini, pengobatan sebenarnya tidak diperlukan.
Beberapa pengobatan yang mungkin ditawarkan pada Anda untuk membantu mengatasi keluhan melasma antara lain:
- Hydroquinone: merupakan pengobatan melasma yang paling utama disarankan. Obat ini bekerja dengan mencerahkan kulit, dan digunakan dengan cara dioleskan pada bagian yang diperlukan.
- Tretinoin dan kortikosteroid: kedua obat ini mungkin diresepkan dokter Anda untuk membantu mencerahkan kulit. Umumnya digunakan bersamaan dengan
- Obat topikal lainnya, misalnya azelaic acid atau kojic acid
- Prosedur: umumnya dipertimbangkan apabila pemberian obat-obatan tidak membantu mengatasi keluhan melasma. Beberapa jenis prosedur yang bisa ditawarkan adalah chemical peeling, mikrodermabrasi, dermabrasi, perawatan dengan laser, dan sebagainya.
Perlu diingat bahwa pengobatan yang dilakukan penting untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis kulit Anda. Segera hubungi dokter yang menangani Anda, jika setelah melakukan pengobatan muncul gejala iritasi kulit, perubahan warna kulit menjadi lebih gelap, dan perubahan lainnya.
Salah satu hal utama yang perlu diingat dalam pengobatan dan pencegahan melasma adalah mencegah paparan dengan sinar matahari. Jangan lupa untuk menggunakan sunblock setiap hari, dan sebaiknya digunakan ulang setiap dua jam. Penggunaan topi, terutama topi berukuran lebar juga baik untuk mencegah paparan sinar matahari.

Berita Terbaru
Tak Sekadar Mencegah Viral, Fokus Pengelolaan Kawasan untuk Mitigasi Konflik Orang Utan
55 Kepala Daerah PDIP di Magelang: Siap Retret di Tengah Penantian Restu DPP
Hasil Liga Italia Serie A: AC Milan Dihajar Torino, Inter Rebut Puncak Klasemen
Museum Geologi Bandung, Destinasi Wisata Edukasi Fosil Manusia Purba
Ingin Doa Cepat Dikabulkan, Benarkah Harus sambil Menangis? Ini Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Tengok Pembangunan Rumah untuk Eks-Timor Timur, Kejati NTT Ragukan Kualitas Bangunan
Bekali Kepala Daerah di Retret Magelang, Gubernur Lemhannas Bicara Soal Geopolitik
Puncak Arus Mudik Lebaran di Gambir dan Pasar Senen Diprediksi Terjadi 28-29 Maret 2025
5 Cara Menurunkan Berat Badan dengan Kunyit dan Lada
Misalin, Rangkaian Tradisi Jelang Ramadan di Kabupaten Ciamis
Bolehkah Ibadah karena Niat Ingin Kaya? Begini Pandangan Buya Yahya
Apa Boleh Niat Puasa Ramadhan Dibaca Siang Hari?