Liputan6.com, Bandung - Museum Geologi berlokasi di Jalan Diponegoro No.57, Cihaur Geulis, Cibeunying Kaler, Kota Bandung. Museum ini menjadi pihan destinasi wisata edukasi yang menarik untuk mempelajari tentang fosil manusia purba.
Mengutip dari indonesiakaya, Museum Geologi Bandung banyak menyimpan dan mengelola materi geologi, salah satunya fosil binatang purba yang pernah hidup di Indonesia. Selain melihat fosil, pengunjung juga bisa melihat koleksi batuan dan mineral yang dikumpulkan sejak 1850.
Advertisement
Beberapa jenis batuan yang terdapat di museum ini, di antaranya batuan beku, batuan sedimen, serta batuan malihan. Bukan itu saja, museum ini juga menyimpan koleksi berupa sumber daya mineral dari setiap daerah di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Dari banyaknya koleksi di museum ini, ada beberapa koleksi unggulan yang dipajang. Koleksi tersebut berupa manusia purba Homo Erectus, fosil gajah purba Stegodon Trigonocephalus, dan replika fosil dinasaurus terbesar dan terganas Tyrannosaurus Rex.
Pengunjung juga dapat mempelajari kapan dan bagaimana bumi terbentuk. Selain itu, sejarah tentang kehidupan dari masa ke masa serta fenomena geologi Indonesia juga bisa dipelajari lebih detail di sini.
Beberapa sumber menulis, Museum Geologi Bandung merupakan salah satu museum tertua di Indonesia. Museum ini diresmikan pada 16 Mei 1929.
Pada masa kolonial Belanda, keberadaan Museum Geologi berkaitan erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara. Penyelidikan itu dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh para ahli Eropa.
Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada pertengahan abad ke-18, Eropa sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industri. Pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah Nusantara untuk menunjang perkembangan industri di Belanda.
Pada 1850, terbentuk Dienst van het Mijnwezen. Pda 1922, namanya berganti menjadi Dienst van den Mijnbouw.
Dienst van den Mijnbouw bertugas melakukan penyelidikan geologi serta sumber daya mineral. Hasil penyelidikan berupa contoh-contoh batuan, mineral, fosil, laporan, dan peta memerlukan tempat untuk penganalisisan dan penyimpanan, sehingga pada 1928 Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung.
Gedung tersebut semula bernama Geologisch Laboratorium yang kemudian disebut Geologisch Museum. Melalui masa pembangunan selama 11 bulan, akhirnya musuem ini diresmikan pada 16 Mei 1929.
Peresmiannya bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik IV (Fourth Pacific Science Congress) yang diselenggarakan di Bandung. Saat ini, bangunan tersebut dikenal sebagai Museum Geologi.
Bangunan ini pernah direnovasi atas bantuan dana dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Usai direnovasi, bangunan museum diresmikan kembali oleh Wakil Presiden RI yang menjabat saat ituc Megawati Soekarnoputri, pada 23 Agustus 2000.
Saat ini, Museum Geologi Bandung menjadi salah satu destinasi wisata edukasi yang banyak dikunjungi wisatawan. Museum ini juga menjadi tujuan wisata bagi para penikmat sejarah.
Penulis: Resla