Liputan6.com, Jakarta - Muslim yang tersadarkan hatinya akan kembali kepada Allah SWT ketika hidupnya diterpa berbagai masalah berat. Dalam kondisi seperti ini, ia akan berdoa dengan bersungguh-sungguh -bahkan sambil menangis- agar Allah SWT memberikan jalan keluarnya.
Beda halnya ketika sedang tidak menghadapi masalah yang membayangi hari-harinya. Berdoa pun terkadang biasa saja tanpa mengeluarkan air mata. Cara memohonnya terkadang berbeda ketika ia memiliki banyak masalah.
Advertisement
Terkait hal tersebut, seorang jemaah Ustadz Syafiq Riza Basalamah bertanya tentang adab-adab berdoa. Sebenarnya, jika ingin cepat dikabulkan, apakah berdoa harus sambil menangis?
Advertisement
Baca Juga
Menurut Ustadz Syafiq, muslim tidak diharuskan menangis ketika bermunajat kepada ALlah SWT. Jika ada muslim yang doa sambil menangis, Ustadz Syafiq memaknai orang tersebut sangat membutuhkan Rabb-nya dan sadar tidak ada lagi yang dapat menolong selain-Nya.
“Kalau bicara menangis, tidak termasuk diharuskan ketika berdoa. Hanya saja, biasanya orang punya kebutuhan, punya keperluan, doanya serius, konsentrasi, dan sedikit maksa dia,” kata Ustadz Syafiq dikutip dari YouTube Tanaashuh, Sabtu (22/2/2025).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Allah Suka dengan Orang yang Berdoa Sambil Memaksa
Ustadz Syafiq mengatakan, Allah SWT menyukai orang yang seakan-akan maksa meminta kepada-Nya. Hal itu menandakan hamba-Nya membutuhkan Rabb-nya. Berdoa sambil menangis terkesan meminta kepada-Nya secara paksa karena ia benar-benar membutuhkan pertolongan.
“Allah suka dengan orang yang dia seakan-akan maksa minta. ‘Ya Allah siapa lagi kalau bukan bantu selain Engkau ya Allah’. Seperti orang minta ampun, ‘Siapa lagi yang mau mengampuni dosa kecuali Engkau ya Allah’,” tuturnya.
Ustadz Syafiq kemudian mencontohkan doa Rasulullah SAW saat Perang Badar yang seakan memaksa Allah SWT memberikan pertolongan kepada umat Islam.
“Nabi SAW ketika Perang Badar dalam kondisi sulit beliau sambil mengangkat tangan, ‘Ya Allah janji-Mu tepati ya Allah untuk kondisi itu. Kalau ini orang kalah mereka binasa, Kau gak akan disembah lagi di bumi’,” demikian diucapkan Ustadz Syafiq.
“Jadi, memang ada kondisi-kondisi tertentu yang Allah menginginkan hamba-nya untuk berdoa, kembali kepada Allah,” terangnya.
Advertisement
Di Balik Masalah Manusia yang Akhirnya Berdoa sambil Menangis
Ustadz Syafiq mengungkapkan bahwa Allah SWT memberikan masalah dan musibah sebagai tanda cinta agar para hamba-Nya kembali bermunajat kepada-Nya. Makanya, orang yang tersadarkan hatinya akan kembali kepada Allah SWT saat diterpa masalah dan ia akan berdoa sungguh-sungguh agar diberikan petunjuk oleh-Nya, kadang kala dilakukan sambil menangis.
“Jadi, perbedaan kondisi itu memang wajar, membuat doa dalam kondisi tertentu kita lebih bersungguh-sungguh. Dalam kondisi lain kita bersungguh-sungguh tapi tidak seperti kondisi sulit tadi,” kata Ustadz Syafiq.
Namun, ada satu kebutuhan yang menurut Ustadz Syafiq lebih mendesak dan seharusnya ini yang menyebabkan seorang muslim bersungguh-sungguh berdoa. Yakni kebutuhan agar diselamatkan dari api neraka,
“Ketika kita berdoa meminta diselamatkan dari api neraka, seharusnya kita berapi-api meminta, seperti (doa) seorang yang takut di-PHK jangan sampai di-PHK ya Allah. Mana yang seharusnya lebih sunguh-sungguh berdoa? Maka seorang muslim harus melihat skala prioritas dari apa yang dia butuhkan dalam kehidupan ini,” tuturnya.
Apapun doa yang dipanjatkannya, baik yang berkaitan dengan dunia maupun akhirat, Ustadz Syafiq meminta agar muslim meminta kepada-Nya dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh melibatkan hati. Jika demikian, Allah SWT akan mengabulkan doa-doanya.
Wallahu a’lam.
