Liputan6.com, Jakarta Apakah nama “Habibi” ditakdirkan menjadi orang pintar dalam hal teknologi? Sebut saja nama Habibi (BJ. Habibi), yang ada dalam ingatan kita merupakan seorang teknokrat ulung kelas dunia yang dimiliki Indonesia.
Kini ada satu lagi anak muda Indonesia yang bernama Habibi atau nama lengkapnya “Habibi Rizqi Ramadhan”, yang juga memiliki kepintaran. Jika Habibi (BJ.Habibi) memiliki keahlian di bidang kedirgantaraan, Habibi yang satu ini memiliki kepintaran di bidang aplikasi dan Teknologi Informasi (IT).
Jika Jepang mempunyai LINE, Korea punya KakaoTalk, China punya WeChat, Kanada punya BBM, dan Amerika punya WhatsApp. Maka anak muda berdarah Minangkabau kelahiran Jakarta 7 Maret 1993 silam ini bersama dengan partnernya yang bernama Asyraf Duyshart berhasil menciptakan aplikasi chatting media sosial yang diberi nama “Persona”. Sebelumnya bernama (Solutalk). Aplikasi ini dapat di akses melalui Android maupun iOS.
Yang mendasari serta memicu Habibi dan Asyraf menciptakan aplikasi chatting ini adalah besarnya pengguna media sosial di Indonesia, (bahkan terbesar di dunia). Sementara kita belum punya aplikasi yang merupakan karya asli (ciptaan) Indonesia.
"Saya merasa tertantang untuk membuat aplikasi chatting ini karena Indonesia merupakan pengguna media sosial terbesar di dunia. Jika negara Jepang mempunyai LINE, Korea punya KakaoTalk, China punya WeChat, Kanada punya BBM, dan Amerika punya WhatsApp, maka selama ini kita hanya bisa sebagai konsumennya saja. Atas dasar inilah saya sebagai anak bangsa merasa tertantang untuk menciptakan aplikasi yang paling diminati di seluruh dunia, yaitu aplikasi Chatting," ujar Habibi Rizqi Ramadhan saat dijumpai di kawasan Setiabudi Jakarta baru-baru ini.
Berdasarkan sebuah survey dari 30 negara di dunia, Indonesia merupakan negara yang paling lama menggunakan gadget, yaitu 9 jam dengan 6 jam sebagai waktu rata-rata. Sedang aktivitas chatting dan media social paling sering dilakukan oleh para remaja kita. Ketika ditanya oleh media tentang apa perbedaan temuannya (Persona) dengan media yang sama yang telah lebih dulu ada serta berapa lama prosesnya,? Habibipun menjawab;
"Perbedaan aplikasi persona dengan aplikasi chatting lainnya adalah kami memiliki dual ID, real ID dan alter ego ID. Pertama real ID untuk mengobrol dengan teman teman yang sudah kamu kenal. Kedua sesuai dengan tagline Persona, Temukan teman baru sesuai dengan keinginan kamu. Dengan memiliki alter ego ID, kita dapat memasuki Persona World. Karena anonymous maka mencari teman baru, tidak dilihat dari foto cantik atau ganteng. Namun berdasarkan interest. Misalnya saja kamu ingin mencari teman yang memahami cinta karena kamu mengalami galau. Kamu bisa menggunakan fasilitas pencarian berdasarkan interesting dengan kata kunci, “Cinta”. Lalu kamu dapat mengobrol dengan Dokter Cinta untuk mengetahui rahasia move on. Tujuan utama dari fitur ini adalah obrolan lebih mengarah kepada hal yang bermanfaat dan menyenangkan karena memiliki kesamaan dalam hobi, pengetahuan maupun impian. Sedang proses pembuatanya kurang lebih memakan waktu 4 bulan, ” Terang Habibi lebih lanjut.
Selain fitur “Persona World” Asyraf Duyshart menciptakan fitur baru yang belum ada di aplikasi lain yang diberi nama “Emojivator”.
"Kami menciptakan fitur yang bernama Emojivatar. Pengalaman baru berinteraksi dengan teman kamu. Ekspresikan wajah dan emosi kamu sebagai Avatar. Pengguna tidak hanya menggunakan Emojivatar yang sudah kami berikan namun dapat menggunakan Custom Emojivatar. Caranya adalah selfie wajah lucu kamu dengan berbagai ekspresi sehingga chatting lebih terasa dekat dengan teman kamu," ungkap Asyraf.
"Aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan untuk iOS dan Android. Melalui kicauan twitter @Personatalk:, Mohon dukungan kami untuk beta release dengan subscribe email di http://personatalk.com. Insya Allah versi beta, kami rilis dalam 4 bulan kedepan yang akan kami berikan kepada subscriber” terang Asyraf.