Pemilik Situs Berita Online Palsu Diduga Cari Keuntungan

"Bisa saja pembuatnya mencoba memanfaatkan sentimen pilpres yang tersisa untuk mengais keuntungan karena terpasang Google AdSense di situ."

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 29 Jul 2014, 19:40 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2014, 19:40 WIB
Pengedar Uang Palsu Ditangkap 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini marak beredar situs-situs berita online palsu yang mendompleng sejumlah nama media ternama di Indonesia, termasuk Liputan6.com. Parahnya, situs tersebut memuat berita-berita hoax yang terkesan memprovokasi isu Pilpres.

Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) bidang Sosialisasi dan Komunikasi, Sigit Widodo sangat menyayangkan adanya oknum-oknum yang ingin memancing di air keruh. Munculnya berita-berita hoax tersebut dikhawatirkan dapat memecah belah bangsa yang baru saja menyelesaikan tahapan Pilpres.

Sigit menilai, tindakan itu bisa saja dilakukan seseorang untuk membentuk opini publik yang salah. Tak hanya itu, motif lainnya adalah untuk menarik keuntungan.

"Selain untuk membentuk opini publik yang salah, bisa saja pembuatnya mencoba memanfaatkan sentimen pilpres yang tersisa untuk mengais-ngais keuntungan karena mereka juga memasang Google AdSense di situ. Makin banyak trafik yang masuk, mereka akan semakin banyak mendapat uang dari Google," ujar Sigit kepada tim Tekno Liputan6.com.

Dilihat dari sisi tampilan website, Sigit menduga situs berita hoax ini tidak digarap dengan profesional. "Website ini dibuat dengan program aplikasi Wordpress standar, yang bisa dibuat oleh siapapun dengan kemampuan IT yang sangat minim," paparnya.

Sigit menambahkan, masyarakat sebetulnya bisa dengan mudah membedakan situs palsu dengan situs berita yang asli dengan memperhatikan nama domain atau URL-nya saat masuk ke situsnya.

"Situs berita asli dirancang dengan lebih profesional dan tampilannya juga jauh lebih baik. Namun jika masuk ke versi mobile yang sama-sama sederhana, masyarakat bisa saja terkecoh," jelas Sigit.

Sigit mengimbau agar masyarakat - khususnya netizen - lebih berhati-hati dalam meneruskan atau membagikan berita di internet atau media sosial.

"Cek dulu kebenarannya, lihat websitenya, teliti URL-nya. Kalau sudah yakin beritanya dari sumber media online yang terpercaya, baru diteruskan atau dibagikan," imbaunya.

Baca juga:
Situs Berita Online Palsu Marak Beredar, Siapa Pemiliknya?
Cara Membedakan Situs Liputan6.com Asli dan Palsu
Waspadai Situs Palsu Liputan6.com


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya