Penduduk di Negara Ini Masih Doyan Ponsel Jadul

Afrika Selatan bisa dibilang satu-satunya negara yang memperlihatkan angka penetrasi yang baik untuk ponsel fitur.

oleh Denny Mahardy diperbarui 29 Agu 2014, 10:14 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2014, 10:14 WIB
5 Ponsel Jadul Nokia Berdesain Ikonik
Ponsel di era 90-an dan awal 2000-an memang masih lebih mengandalkan keunikan desain sebagai modal utama penarik minat konsumen.

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran perangkat ponsel pintar (smartphone) mengubah wajah industri ponsel di dunia. Smartphone kini telah berhasil menyisihkan posisi ponsel fitur (feature phone) di ranah industri ponsel global.

Bahkan menurut Sales Director of Overseas for Mobile Phone Haier, ZZ Wang, pasar ponsel fitur yang masih berkembang hanya tinggal Afrika Selatan saja. Negara di benua Afrika tersebut bisa dibilang satu-satunya negara yang memperlihatkan angka penetrasi yang baik untuk ponsel fitur.

"Pasar ponsel fitur yang masih cukup baik itu ada di kawasan Afrika Selatan. Negara lainnya lebih cenderung menyerap smartphone daripada model ponsel lama seperti ponsel fitur," ungkap ZZ yang dijumpai tim Tekno Liputan6.com di Jakarta.

ZZ melanjutkan, negara maju dan berkembang seperti Indonesia dan India angka pertumbuhan ponsel fitur sudah terbilang berhenti. Masyarakat di negara-negara tersebut lebih memilih untuk memakai perangkat ponsel pintar ketimbang ponsel fitur.

"Orang di negara maju dan berkembang sudah tak lagi melirik ponsel fitur. Mereka lebih cenderung memilih smartphone karena fungsi dan kebutuhannya yang lebih tercukupi dengan perangkat itu," tambah ZZ.

Haier juga menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar besar bagi penjualan perangkat smartphone buatannya selain di kampung halamannya Tiongkok. Demi memudahkan fokus ekspansi perusahaannnya di Indonesia, Haier saat ini tengah menyiapkan pabrik ponsel miliknya di wilayah Cikarang, Jawa Barat.

"Semoga akhir tahun ini pabrik khusus untuk membuat smartphone milik kami di Cikarang telah siap beroperasi. Investasi yang sudah kami gelontorkan untuk pabrik tersebut sekitar US$ 1 juta dengan kapasitas produksi sekitar 200 ribu ponsel setiap bulan," tandas ZZ. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya