Liputan6.com, California - Apple dilaporkan memiliki sebuah kebijakan baru bagi para karyawan wanitanya. Perusahaan raksasa industri teknologi yang bermarkas di Silicon Valley itu menawarkan fasilitas khusus bagi para karyawati yang ingin membekukan sel telur mereka dengan alasan menunda memiliki momongan.
Kebijakan ini sebelumnya telah lebih dulu diterapkan oleh Facebook sejak 1 Januari 2014 kemarin. Sementara Apple menurut yang dilansir laman Mashable, akan memulai kebijakan ini per Januari 2015 mendatang.
Fasilitas khusus yang diberikan pada pekerja wanita ini berupa penalangan biaya pembekuan sel telur. Pembekuan sel telur sendiri menguntungkan bagi wanita yang ingin mengejar karir terlebih dulu, sebelum nantinya memutuskan untuk memiliki anak.
Tingkat kesuburan seorang wanita dapat menurun seiring dengan bertambahnya umur. Dengan metode pembekuan sel telur (oocyte cryopreservation), maka kualitas kesuburan wanita dapat dipertahankan sementara dalam kurun waktu tertentu.
Meski dinilai cukup kontroversial, namun Robin McCarthy dari Eggbanxx, sebuah organisasi advokasi komunitas pembekuan sel telur, menyatakan bahwa langkah yang dilakukan Facebook dan Apple cukup memberi opsi bagi para wanita yang mengedepankan karir.
Terlebih tindakan medis pembekuan sel telur sudah tidak lagi menyandang status 'eksperimen' sejak 2011 lalu. Dan pembekuan sel telur juga telah disetujui oleh American Society for Reproductive Medicine.
Lebih lanjut McCarthy menjelaskan, pembekuan sel telur hingga saat ini belum dapat di-cover dalam kalusul asuransi kesehatan karyawan di Amerika Serikat (AS). Padahal biayanya tergolong cukup mahal, sekitar US$ 10 hingga 11 ribu.
Di sinilah pentingnya peran perusahaan seperti yang telah dilakukan oleh Facebook dan akan diikuti oleh Apple tahun depan. Mereka memberikan subsidi biaya pembekuan sel telur bagi para karyawatinya yang ingin meniti karir.Â