Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara Nokia Technologies, Robert Morlino, mengatakan bahwa Nokia ingin kembali memasuki bisnis ponsel. Jika rencana itu terealisasi, perusahaan tidak akan memproduksi perangkatnya sendiri.
Morlino mengingatkan ketika Nokia menjual bisnis Devices and Services kepada Microsoft, perusahaan menyerah pada faktor "produksi, pemasaran dan channel distribusi" yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis penjualan ponsel. Karena itu, cara terbaik untuk kembali memasuki bisnis ponsel adalah melalui skema lisensi brand.Â
Nokia pun kini tengah mencari mitra kelas dunia. Perusahaan ingin mitra yang didapat nantinya mampu mengurus produksi, pemasaran handset dengan brand Nokia dan memberikan customer support (pelayanan konsumen).
Dalam kerjasama tersebut, Nokia akan bertanggung jawab memberikan arahan untuk hal desain dan diferensiasi teknologi semua produk.
Ponsel dengan brand Nokia tidak akan dirilis sebelum kuartal empat 2016. Ketentuan ini merupakan salah satu kesepakatan dengan Microsoft, ketika menjual bisnis Devices and Services. Namun sebelum itu, perusahaan bisa mulai mendesain handset. Demikian seperti dilansir Phone Arena, Rabu (15/7/2015).
(din/dhi)