Liputan6.com, Jakarta - Layanan transportasi berbasis aplikasi, Go-Jek, mulai hari ini menggelar rekrutmen driver (pengemudi) massal selama delapan hari di Hall A Senayan, Jakarta. Perekrutan ini hanya berselang beberapa hari dari layanan kompetitor, GrabBike, yang menggelar acara serupa.
Chief Executive Officer (CEO) Go-Jek, Nadiem Makarim, membantah bahwa perekrutan pengemudi massal ini karena merasa kalah saing dari GrabBike. Ia mengklaim bahwa Go-Jek masih merupakan layanan ride-sharing nomor satu di Tanah Air.
"Kami sudah lama merencanakan rekrutmen ini, jadi tidak ada hubungannya dengan 'tetangga'," ungkap Nadiem, saat ditanya apakah rekrutmen massal Go-Jek ada kaitannya dengan langkah serupa yang dilakukan oleh kompetitornya yaitu GrabBike.
Selama tiga pekan terakhir, kata Nadiem, banyak pengguna yang mengeluh kesulitan mendapatkan Go-Jek. Sadar bahwa kekurangan pengemudi, Go-Jek pun akhirnya menggelar perekrutan massal.
"Jadi perekrutan ini karena kekurangan driver, sedangkan yang memesan semakin banyak," katanya.
Ia pun tak keberatan dengan hadirnya berbagai layanan serupa, termasuk yang memiliki model bisnis berbeda. Terlebih lagi jika layanan tersebut adalah buatan dalam negeri.
"Kami tidak keberatan jika bermunculan kompetitor lokal, termasuk yang mengembangkan model bisnis lain, baik itu untuk layanan ojek atau bahkan bajaj. Semakin banyak enterpreneur, maka semakin bagus, kita bisa sama-sama belajar," ungkap Nadiem.
(din/isk)
Gelar Rekrutmen Massal, Go-Jek Bantah Buntuti GrabBike
Sadar bahwa kekurangan pengemudi, Go-Jek pun akhirnya menggelar perekrutan massal.
diperbarui 14 Agu 2015, 17:00 WIBDiterbitkan 14 Agu 2015, 17:00 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Menag: Natal 2024 Bukan hanya Perayaan Spiritual, tapi Momen Perkuat Persatuan dan Toleransi
Hasil BRI Liga 1 Bali United vs Persebaya Surabaya: Serdadu Tridatu Beri Bajul Ijo Kekalahan Kedua
Fungsi Beriman Kepada Hari Akhir: Memahami Makna dan Manfaatnya
PPN Naik ke 12%, Ekonom Jelaskan Pentingnya Insentif untuk Antisipasi Kenaikan Biaya Produksi
Kenaikan PPN ke 12% Jadi Langkah Moderat Pemerintah Saat Ini
Kasus Pabrik Uang Palsu UIN Alauddin, Pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding Jadi Tersangka
Mantan Pacar Liam Payne Sophia Smith Tunangan 2 Bulan Setelah Kematian Tragis Mantan Personel One Direction
Pemerintah Tak Impor Pangan Mulai 2025
Gus Baha Ungkap kenapa Rasulullah Wajib Sholat Tahajud, Ternyata Demi Syafaat Umatnya di Hari Kiamat
Said Abdullah Mengimbau Agar Isu yang Melibatkan Hasto Kristiyanto Tidak Semakin Meluas
Kesaksian Penumpang Selamat Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan: Ada Suara Ledakan dan Dentuman
Prabowo Dapat Kain Bentenan dari Minahasa saat Natal Nasional 2024, Ini Maknanya