Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang kondisi bisnis smartphone Microsoft yang sedang 'tidak sehat' nyatanya tidak dimungkiri oleh pihak internal Microsoft. Bahkan, keadaan ini secara tidak langsung diakui oleh Satya Nadella, CEO Microsoft.
Dalam wawancara dengan BuzzFeed baru-baru ini, Nadella mengakui bahwa pangsa pasar smartphone Microsoft tidak berkelanjutan. Kendati demikian, pria asal India ini percaya bahwa kesuksesan tidak hanya berasal dari pangsa pasar semata.
"Saya pikir akan sangat merugikan, jika kita hanya mengukur keberhasilan dengan melihat: Bagaimana pangsa pasar HoloLens? Bagaimana pangsa pasar Xbox? Bagaimana pangsa pasar PC? Bagaimana pangsa pasar ponsel?," ujar Nadella, seperti dikutip dari laman Ubergizmo, Senin (4/1/2016).
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa pada akhirnya tujuan Microsoft adalah menciptakan dunia yang tidak memikirkan perangkat, namun lebih ke layanan yang diakses. Hal inilah yang coba diciptakan oleh Microsoft dengan Windows 10.
Baca Juga
Nadella menuturkan, pihaknya mengakui bahwa terkadang pengguna menggunakan beberapa perangkat sekaligus. Hal ini sebetulnya tidak menjadi masalah. Namun, ia memastikan bahwa Microsoft akan memenuhi seluruh pengalaman pengguna dalam mengakses perangkat-perangkat tersebut dengan layanannya.
Sekadar informasi, pangsa pasar smarpthone Microsoft memang dilaporkan sedang berada dalam posisi terendah. Berdasarkan laporan terbaru dari Gartner, Microsoft hanya memiliki 1,7 persen pangsa pasar dari keseluruhan bisnis smartphone.
Microsoft sendiri tidak tinggal diam dengan kondisi tersebut. Berbagai upaya dilakukan, termasuk merilis flagship terbaru, Lumia 950 dan 950 XL. Tak hanya itu, Microsoft pun dikabarkan akan merilis ponsel khusus bisnis. Hanya saja, untuk saat ini upaya tersebut memang belum berhasil mendongkrak penjualan smartphone besutan Microsoft.
(Dam/Why)