Liputan6.com, Jakarta - Kamis (7/3/2016) militer Amerika Serikat mengumumkan kapal perang tanpa awak baru yang dirancang untuk memburu kapal selam musuh.
Hal ini dinilai sebagai sebuah kemajuan besar Amerika di bidang alat perang untuk melawan investasi angkatan laut Tiongkok dan Rusia.
Prototipe kapal perang sepanjang 40 meter ini bernama Sea Hunter. Kapal perang ini dirancang untuk pelayaran di permukaan laut selama dua atau tiga bulan pada rentang waktu tertentu tanpa awak atau siapa pun yang mengendalikannya dari jarak jauh.Â
Baca Juga
Karena itu, tak mengherankan bila kemampuan Sea Hunter ini diklaim setara dengan mobil tanpa awak Google. Untuk diketahui, berkat kemampuannya, Sea Hunter dapat menjadi kapal selam penguntit yang sangat efisien.
"Ini adalah pertama kalinya kami memiliki sebuah kapal lintas samudera yang benar-benar seperti robot (tanpa awak, red.)" kata Wakil Menteri Pertahanan AS Robert Work dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (9/4/2016).
Kehadiran Sea Hunter merupakan jawaban atas langkah angkatan laut Tiongkok, yang antara lain berinvestasi di armada kapal selam baru. Hal tersebut sempat menimbulkan kekhawatiran di Washington.
Selain itu, Work memaparkan setelah terbukti aman, ia berharap Sea Hunter bisa merapat ke Armada 7 Angkatan Laut AS yang berbasis di Jepang untuk melanjutkan pengujian. Tak hanya itu, Work juga berkeinginan kapal seperti Sea Hunter ini dapat beroperasi di berbagai misi.
(Why)