Remaja Lebih Sering Kehilangan Ponsel Dibanding Orang Dewasa

Tahukah Anda, pengguna internet remaja lebih sering kehilangan ponsel mereka dan menjadi korban kejahatan siber?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 12 Mei 2016, 06:37 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2016, 06:37 WIB
Kazakhstan Larang Penggunaan Ponsel di Kantor Pemerintah
Ilustrasi smartphone. (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Smartphone kini jadi salah satu barang terpenting yang harus dibawa ke manapun seseorang pergi. Namun, tidak jarang barang penting sekalipun bisa juga tertinggal atau hilang di suatu tempat.

Menurut survei yang dilakukan oleh Kaspersky Lab dan B2B International terhadap 12.355 pengguna internet di 26 negara, terbukti bahwa satu dari empat pengguna internet berusia remaja kehilangan perangkat mobile-nya.

Dari survei yang dilakukan pada Juni 2015 ini, terdapat temuan yang cukup mengejutkan, yakni pengguna internet remaja lebih sering kehilangan perangkat ponsel dibandingkan orang dewasa.

Pada saat yang sama, ketika seorang remaja kehilangan ponsel mereka juga kehilangan akses terhadap akun online, bahkan kehilangan data-data pribadinya. Berdasarkan hasil survei yang diterima Tekno Liputan6.com, Kamis (12/5/2016), pengguna umur 16-24 tahun yang pernah kehilangan perangkat, 83 persennya mengeluhkan mereka menderita konsekuensi buruk.

Apa saja dampak buruk yang dirasakan? Menurut survei yang sama, 32 persen dari remaja berusia 16-24 tahun mengalami peretasan terhadap akun online mereka. Selain itu, 25 persen mengatakan foto-foto dan video pribadinya hilang. Bahkan, 24 persen di antaranya menyebut, data pribadinya dibocorkan.

Secara keseluruhan, survei juga mengungkap bahwa seperlima dari pengguna internet akan lebih disiplin ketika berada di tempat kerja setelah perangkat mereka hilang atau dicuri. Sebab, dalam perangkatnya ada data-data pekerjaan (22 persen). Sementara, pengguna kelima menyadari bahwa rincian keuangan yang tersimpan di dalam perangkat telah disalahgunakan.

Hal yang mengejutkan, ketika ponsel hilang, hanya empat dari sepuluh responden yang memblokir perangkat melalui operator seluler dan melaporkan kejadian ke polisi. Sementara, hanya 29 persen yang menghapus data-data secara jarak jauh menggunakan perangkat lunak 'find my device'.

Mengomentari temuan ini, Product Manager di Kaspersky Lab Evgeny Guryanov mengatakan saat ini perangkat mobile telah menjadi pusat kehidupan seseorang.

"Sebagian besar dari kita menyimpan informasi sensitif dan pribadi di dalamnya, baik itu berupa foto-foto keluarga, rincian perbankan online, pesan email pribadi atau password untuk mengakses kehidupan kita sehari-hari. Tetapi kehilangan perangkat mobile membuat kita lebih mudah menjadi korban," katanya.

Karenanya, menurut Guryanov, sangat penting melindungi password, mengenkripsi semua data-data yang sensitif, serta rutin melakukan pembaharuan aplikasi keamanan mobile.

"Sangat penting untuk menggunakan fitur anti pencurian, memblokir pihak ketiga dan membersihkan data pribadi di dalamnya untuk melindungi pengguna setelah mengalami kehilangan perangkat mobile," ujar Guryanov.

(Tin/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya