Gawat, WhatsApp Masih Simpan Obrolan yang Dihapus Pengguna?

Meski sudah menerapkan enskripsi, data obrolan yang telah dihapus pengguna WhatsApp tak benar-benar hilang.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 29 Jul 2016, 11:17 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2016, 11:17 WIB
Aplikasi WhatsApp Diblokir Selama 3 Hari, Apa Pasal?
Ilustrasi: WhatsApp

Liputan6.com, California - WhatsApp rupanya masih menyimpan data pesan-pesan yang telah dihapus penggunanya. Hal ini berdasarkan riset yang dilakukan oleh peneliti iOS Jonathan Zdziarski yang diunggah di blog pribadinya.

Informasi yang dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Jumat (29/7/2016), Zdziarski memeriksa gambar-gambar dalam disk yang diambil dari aplikasi WhatsApp versi terbaru.

Zdziarski menemukan bahwa software pada WhatsApp mempertahankan dan menyimpan jejak forensik dari chat log, bahkan setelah pengguna menghapus chat-nya.

Dengan demikian, siapa pun yang mengakses perangkat bisa mendapat informasi obrolan tersebut. Selain itu, data yang telah dihapus rupanya bisa dipulihkan kembali melalui sistem backup.

Pada banyak kasus, sebenarnya data telah dihapus oleh aplikasi itu sendiri. Namun karena tak ditimpa dengan data baru, data lama masih dapat dipulihkan. Zdiarski memulihkannya dengan aplikasi coding yang membuat data chat tak tertimpa.

Sebelumnya, banyak pihak begitu salut dengan WhatsApp yang mendukung privasi dengan menerapkan enkripsi. Namun, sistem tersebut hanya melindungi data yang transit sehingga menghindarkan operator memata-matai percakapan melalui jaringan.

Penemuan Zdziarski ini terkait dengan data yang sudah dibaca si penerima pesan. Data saat itu telah disimpan di local drive smartphone atau ruang penyimpanan cloud. Artinya, pesan WhatsApp yang disimpan pada cloud bisa diakses oleh pihak berwenang melalui perintah pengadilan. Bahkan, ketika chat telah dihapus dari aplikasi.

"Isu utamanya, data chat yang telah dihapus tak benar-benar hilang dari disk," tulis Zdiarski dalam blog-nya.

Zdiarski menilai, pengguna tak harus khawatir dengan temuan ini. Sebab mayoritas aplikasi perpesanan memang melakukan hal yang sama, yakni data obrolan masih ada di backup cloud.

Sebelumnya, pada kasus yang terjadi di Brasil, WhatsApp diminta oleh pihak berwenang untuk menyerahkan data obrolan untuk pengungkapan kasus kejahatan. Namun perusahaan menolak memberikan data tersebut, sebab WhatsApp telah menerapkan enkripsi pada obrolan penggunanya.

WhatsApp pun hingga kini belum memberikan konfirmasi apa pun terkait kebenaran temuan Zdiarski.

(Tin/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya