Liputan6.com, Jakarta - Jepang menjadi negara pertama yang memancarkan siaran televisi beresolusi 8K (7680 x 4320 piksel) secara reguler mulai Senin (1/8/2016), lima hari menjelang pembukaan Olimpiade 2016.
Siaran televisi resolusi 8K berarti 16 kali lebih baik dari siaran televisi resolusi full high-definition (FHD) dan empat kali lebih baik dari 4K, yang baru saja muncul di sejumlah negara. Format 8K yang digunakan oleh NHK (Badan Penyiaran Umum Jepang) disebut "Super Hi-Vision".
Mengutip PC World dan Japan Times, Jumat (5/8/2016), NHK meluncurkan sebuah saluran satelit yang akan menyiarkan konten campuran resolusi 8K dan 4K sambil menyiapkan diri untuk meluncurkan konten 8K secara utuh menjelang Olimpiade Tokyo pada 2020 mendatang. Saluran ini akan mengudara setiap hari antara pukul 10.00 hingga 17.00, dengan jam tambahan selama Olimpiade Rio berlangsung.
Gebrakan besar ini hadir berkat NHK dan Laboratorium Penelitian Sains dan Teknologi di Tokyo. NHK diketahui sangat berperan dalam pengembangan siaran televisi resolusi high-definition, yang mulai dipancarkan dalam format analog pada awal 1989 di Jepang.
Baca Juga
Khusus siaran televisi beresolusi 8K, NHKÂ telah melakukan serangkaian kegiatan dan penelitian selama dua dekade. Sebelumnya pada 2002 siaran televisi beresolusi 8K pernah dipertunjukkan untuk pertama kalinya, ketika orang-orang bahkan belum beralih ke siaran televisi beresolusi high-definition.
Tentu saja, ada sejumlah tantangan terkait dengan siaran televisi resolusi 8K ini. Kamera, mixer, peralatan perekaman, monitor, dan peralatan studio lainnya dirancang secara khusus untuk menangani video beresolusi 8KÂ yang tidak terkompresi secara real-time, pada kecepatan data yang bisa dengan mudah mencapai 100Gbps.
Peralatan kompresi kemudian harus mengambil sinyal itu dan menuliskannya menjadi kode-kode tertentu ke dalam aliran yang lebih efisien untuk disiarkan secara real-time. Sinyal satelit yang dihasilkan mencapai beberapa puluh megabit per detik, dan receiver dan televisi pun memecahkan kode-kode tersebut.
Untuk saat ini peralatan dan perangkat konsumen yang mendukung hal tersebut belum tersedia, sehingga NHK membangun beberapa area publik di stasiun penyiaran di seluruh Jepang.
(Why/Ysl)