Samsung Tak Lagi Rilis Seri Galaxy S Berlayar Datar?

Presiden Samsung, DJ Koh menuturkan pihaknya tengah mempertimbangkan layar edge akan menjadi identitas jajaran smartphone Galaxy S.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Agu 2016, 08:51 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2016, 08:51 WIB
Samsung Galaxy S7 dan Samsung Galaxy S7 Edge
Samsung Galaxy S7 dan Samsung Galaxy S7 Edge. Foto: Liputan6.com/Iskandar

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa tahun belakangan Samsung dikenal selalu membuat dua versi smartphone dari seri andalannya, Galaxy S. Ada versi berlayar datar, ada pula versi berlayar lengkung.

Namun, pola ini kabarnya akan segera berubah. Hal itu diketahui setelah perusahaan asal Korea Selatan tersebut berencana hanya membuat ponsel berlayar lengkung untuk ke depannya.

Kabar ini mengemuka melalui pernyataan Presiden Samsung, DJ Koh beberapa waktu lalu. "Samsung tengah mempertimbangkan layar edge akan menjadi identitas jajaran smartphone Galaxy S," ujar Koh, seperti dikutip dari laman Ubergizmo, Selasa (9/8/2016).

Hanya, belum dapat dipastikan kapan Samsung akan menjalankan rencananya tersebut. Pun demikian, beberapa pihak menyebut Note 7 yang baru saja diperkenalkan dapat menjadi tolok ukur untuk perusahaan itu selanjutnya.

Seperti diketahui, berbeda dari pola umumnya, Galaxy Note 7 hanya hadir dengan versi layar lengkung. Terlebih, perusahaan itu tak lagi menyertakan embel-embel nama Edge yang menjadi ciri khas perangkat berlayar lengkung untuk pertama kalinya.

Oleh sebab itu, jika tanggapan pasar terhadap kehadiran Galaxy Note 7 bernada positif, tak tertutup kemungkinan itu menjadi tanda bagi Samsung untuk hanya berfokus pada model Edge.

Langkah Samsung meluncurkan dua model smartphone andalan memang sudah dilakukan sejak 2015. Ketika itu, Galaxy S6 menjadi model pertama yang hadir dengan dua pilihan versi layar.

Pola itu juga diikuti oleh kehadiran Galaxy S7 yang memiliki dua versi, yakni Galaxy S7 reguler dan Galaxy S7 Edge. Kedua ponsel tersebut masih menjadi ponsel andalan Samsung untuk tahun ini. 

(Dam/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya