Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Jakarta Selatan, Tubagus Ade, kembali meminta lima orang perwakilan driver Go-jek untuk melakukan mediasi. Namun ajakan tersebut langsung ditolak mentah-mentah oleh driver Go-jek yang saat ini berjumlah ribuan.
"Jangan mau! Jangan mau!" teriak para driver. Mereka masih bersikeras ingin mediasi dilakukan secara terbuka di luar kantor Go-jek.Â
"Kami mau mediasi terbuka dengan manajemen Go-jek di sini, di luar, pakai pengeras suara.", ujar para driver. Hingga saat ini belum ada perwakilan Go-Jek yang mengeluarkan sepatah kata pun kepada driver yang jumlahnya diyakini masih akan bertambah.
Sebelumnya, Kombes Tubagus Ade Hidayat dari Kapolres Metro Jakarta Selatan sempat muncul di tengah keramaian kisruh demonstrasi para pengemudi di depan kantor Go-Jek sebagai mediator.
Baca Juga
Sebagai awal, ia meminta lima orang perwakilan dari pengunjuk rasa untuk bertemu dengannya. Namun karena tak ada kepastian pertemuan dengan pihak Go-Jek, para pengunjuk rasa masih bersikeras pertemuan dilakukan di luar.Â
Aksi demonstrasi kembali terjadi karena beberapa kebijakan perusahaan yang disebut-sebut tak mendukung para mitra pengemudi.
Sistem performa saat ini dinilai cukup merugikan sebab pesanan yang dibatalkan oleh pemesan berpengaruh pada pengemudi. Padahal jika kondisi itu dilakukan pihak pengemudi, penurunan performa dapat diterima.
Sementara performa pengemudi pun berkaitan dengan bonus yang diterima. Semakin tinggi performa, poin yang diperoleh juga semakin tinggi dan peluang mendapat bonus makin besar.
Hari ini ditargetkan akan ada 1.000 pengemudi yang berpartisipasi dalam aksi ini dan kebanyakan berasal rombongan dari Gelora Bung Karno. Aparat terkait seperti polisi, dinas perhubungan, dan Satpol PP juga juga bersiaga di lokasi demonstrasi.
(Why/Dam/Ysl)
Advertisement