Pixel Hadir, Google Nexus Tutup Usia

Kehadiran Pixel membuat Google memutuskan mengakhiri proyek Nexus.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 05 Okt 2016, 12:28 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2016, 12:28 WIB
Google Pixel
Google Pixel (Sumber: Ubergizmo)

Liputan6.com, San Francisco - Pengumuman ponsel baru Google, Pixel dan Pixel XL, akhirnya menjawab teka-teki mengenai kelangsungan proyek Nexus. Sebagai informasi, Nexus sudah melahirkan delapan smartphone, empat tablet, dan dua media player.

Namun dengan kehadiran seri Pixel dapat dipastikan bahwa Nexus tak lagi berlanjut. Mengutip informasi dari laman The Verge, Rabu (5/10/2016), Google menuturkan pihaknya tak berencana untuk membuat seri Nexus selanjutnya, yang menandakan ini adalah akhir dari seri tersebut.

Google sendiri tak merinci lebih lanjut bagaimana nantinya dukungan terhadap Nexus. Pun demikian, mengingat sampai saat ini Nexus masih terus mendapat pembaruan dari sisi software, kemungkinan besar hal itu masih akan dilakukan.

Program Nexus sendiri hadir sebagai cara Google untuk memberikan contoh bagaimana seharusnya sebuah ponsel Android dibuat.

Seluruh smartphone dan tabletNexus juga selalu mendapat pembaruan terkini dan yang paling cepat dibandingkan original equipment manufacturer (OEM) lain.

Hanya bagi sebagian pihak kehadiran Pixel sendiri dianggap sebagai pengganti Nexus. Bahkan, sulit untuk melihat perbedaan yang ditawarkan Google dari dua seri tersebut.

Karenanya, belum dapat dipastikan alasan sebenarnya dari Google mengubah seri ponsel yang mendapat dukungan penuh perusahaan tersebut.

Jika menilik rumor yang berkembang sebelumnya, memang raksasa mesin pencarian itu dikabarkan bakal mengubah pendekatan dalam hal produksi smartphone. Langkah itu diprediksi menjadi cara Google mengejar ketertinggalan dari Apple.

Ketika itu, Google akan memegang kendali penuh atas produk tersebut, mulai dari desain, manufaktur hingga software. Cara itu dipilih sebab Apple ternyata masih menguasai pasar perangkat high-end, kendati Android lebih banyak hadir di mayoritas penjualan smartphone global.

Di samping itu, cara ini juga dipakai sebagai bentuk peningkatan konsistensi dukungan untuk Android. Seperti diketahui, pengguna Android kerap mendapatkan pembaruan software yang agak lama.

(Dam/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya