Mundur dari VP Go-Jek, Alamanda Shantika Santoso Pindah ke Mana?

Keputusan Ala menyisakan sejumlah pertanyaan. Mengapa ia memutuskan untuk mengundurkan diri dan ke mana ia akan berlabuh?

oleh M Hidayat diperbarui 07 Okt 2016, 11:22 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2016, 11:22 WIB
Terkonfirmasi, VP Go-Jek Alamanda Shantika Santoso Mundur. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Terkonfirmasi, VP Go-Jek Alamanda Shantika Santoso Mundur. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengejutkan dari salah satu startup lokal Go-Jek yang belum lama ini menyandang status unicorn--startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar (sekitar Rp 13 triliun). Startup yang dipimpin oleh Nadiem Makarim tersebut ditinggalkan oleh salah seorang vice president, Alamanda Shantika Santoso.

Posisi terakhir yang diemban Ala, sapaan akrabnya, adalah Vice President, People's Journey-People and Culture. Posisi itu ia pegang selama empat bulan terhitung dari Mei 2016 hingga September 2016. Sebelumnya, Ala merupakan Vice President, Technology Product sejak Mei 2015 hingga Mei 2016.

Isu mengenai kepergian Ala sebetulnya sempat tercium sejak beberapa pekan lalu. Namun, baru di awal bulan Oktober ini ia mengonfirmasinya.

Tentu saja, keputusan Ala menyisakan sejumlah pertanyaan, antara lain mengapa ia memutuskan untuk mengundurkan diri dan ke mana ia akan berlabuh?

"Bisa dibilang, semua ini karena Go-Jek itu sendiri. Mimpi-mimpi yang telah berhasil saya wujudkan saat ini semuanya berkat Go-Jek," ujar Ala, sebagaimana dikutip dari e27, Jumat (7/10/2016).

Diakui Ala, ketika ia mulai berkarya di Go-Jek, ia sama sekali tak punya mimpi sebesar saat ini. Namun sekarang ia melihat Go-Jek telah menjadi role model bagi startup Indonesia. 

Kemudian, Ala melanjutkan, "Ibaratnya begini. Kalau bayi (startup, red.) saya sudah lahir dan mulai belajar berjalan, sekarang saatnya bagi saya untuk membesarkan bayi-bayi (startup, red.) baru--membantu bayi-bayi (startup, red.) yang dilahirkan melalui program 1000 Startup Digital."

Di program tersebut Ala akan berbagi pengalaman dan pengetahuan dari sudut pandang seseorang yang pernah membangun startup. "Misalnya, saya akan berbagi bagaimana seseorang membangun sebuah tim engineer."

Ala menilai, Indonesia saat ini sudah memiliki banyak anak muda berbakat yang siap membangun startup. Namun, menurut Ala, mereka masih membutuhkan bimbingan supaya bisa mengeksekusinya. "Di situlah peran saya," ujar Ala.

(Why/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya