Liputan6.com, Massachusetts - AI (Artificial Intelligence, Kecerdasan Buatan) sejatinya digunakan untuk membuat teknologi semakin pintar. Contoh saja yang paling simpel, asisten virtual buatan perusahaan ternama seperti Apple (Siri) dan Google (Google Assistant) yang kita temui di kehidupan sehari-hari.
Namun, tahukah kamu ternyata AI juga disiapkan untuk membuat sebuah mesin mimpi? MIT (Massachusetts Institute of Technology) belum lama ini membuat mesin mimpi yang ternyata didukung oleh teknologi AI.
Seperti dinukil laman Gizmodo, Senin (24/10/2016), mesin mimpi tersebut bertugas untuk membuat manusia memahami dan memvisualisasikan bagaimana jaringan saraf dapat melaksanakan tugas-tugas klasifikasi yang sulit, meningkatkan arsitektur jaringan, dan memeriksa apa jaringan yang telah dipelajari.
Baca Juga
Secara tak langsung, mesin mimpi ini membuat jaringan saraf bisa menjadi alat untuk mengkombinasikan konsep seni atau visual yang mungkin bahkan memberikan sedikit cahaya pada proses kreatif secara umum.
Karena itu, mesin tersebut ‘menyulap’ gambar-gambar yang tadinya terlihat biasa saja, berubah menjadi lebih gelap dengan filter abstrak nan psychedelic yang membuat sakit mata layaknya berada di mimpi buruk.
Sayang, para ilmuwan MIT tidak mengumbar cara kerja mesin mimpi tersebut secara spesifik. Apakah manusia harus tidur dulu baru mereka bisa melihat gambar yang disajikan? Itu pun belum jelas.
MIT bukan yang pertama menggarap mesin mimpi tersebut. Pada tahun lalu, Google telah menggarap proyek serupa dengan nama “DeepDream”. Mesin mimpi ini juga bekerja berdasarkan kode yang digunakan untuk mendeteksi wajah dan pola lainnya pada gambar.
(Jek/Ysl)