Liputan6.com, Jakarta - Dalam laporan keuangan kuartal IV tahun fiskal 2016, Apple mengumumkan penjualan di Tiongkok selama tiga bulan terakhir turun 30 persen. Terkait hal ini, Apple dilaporkan melirik India, yang juga termasuk dalam daftar pasar smartphone terbesar di dunia.
Apple membukukan pendapatan di Tiongkok sebesar US$8,8 miliar, turun 30 persen dari US$ 12,5 miliar setahun lalu. Tiongkok juga merupakan satu-satunya pasar Apple yang mengalami penurunan performa secara berurutan. Hasil negatif juga terjadi pada kuartal III, yakni pendapatan Apple di Tiongkok turun 33 persen saat itu.
Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook menjelaskan penurunan yang terjadi disebabkan lonjakan popularitas iPhone 6 dan 6 Plus pada 2015. Kedua iPhone dengan layar lebih besar dibanding pendahulunya itu memang berhasil menarik perhatian dunia, tapi tidak ada yang lebih besar daripada Tiongkok.
Baca Juga
Kemudian tren kembali normal pada 2016, yang menyebabkan masalah baru bagi Apple. Apple terlalu menguatkan jalur inventori pada kuartal I pada tahun itu, setelah salah memprediksi permintaan. Karena itu, perusahaan harus mengatur ulang simpanan stok iPhone untuk kuartal-kuartal berikutnya.
Namun Apple masih optimistis dengan performa penjualan di Tiongkok, khususnya setelah respons awal yang positif terhadap iPhone 7 dan 7 Plus. "Kami sangat yakin dengan Tiongkok. Kami akan terus melihat segmen menengah yang tengah booming di sana," tutur Cook.
Di sisi lain, Apple perlahan memulai gerakannya di India saat pasar Tiongkok terlihat mulai lesu. Saat menyampaikan laporan keuangan, Cook sekaligus mengumumkan kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi India, Reliance Jio, yang tengah mengerjakan pembangunan jaringan 4G di sana.
Jaringan selular merupakan bagian penting di bisnis iPhone. Seperti smartphone lain, banyak fitur iPhone yang membutuhkan konektivitas internet, sesuatu yang saat ini belum tersedia secara luas di India.
Di luar kerja sama itu, penjualan iPhone di India juga mengalami peningkatan. "Penjualan iPhone kami di India naik lebih dari 50 persen pada tahun fiskal 2016, dibandingkan setahun lalu. Kami yakin ini baru permulaan bagi kami di pasar yang sedang tumbuh dan besar ini," ujar Cook.
Ia pun menekankan hampir setengah penduduk India berusia di bawah 25 tahun dan populasi penduduk India diprediksi akan membengkak melebihi Tiongkok pada dekade berikutnya.
"Akan makin banyak orang di sana dan juga makin banyak orang di kelas menengah yang akan sangat menginginkan sebuah smartphone. Saya pikir kami bisa berkompetisi dengan baik di sana," pungkas Cook.
(Din/Why)