Strategi Trump agar iPhone Diproduksi di Amerika Serikat

Trump menjanjikan sejumlah tindakan yang akan diambilnya agar Apple mau memindahkan lini produksinya ke Amerika Serikat

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 24 Nov 2016, 17:35 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2016, 17:35 WIB

Liputan6.com, California - Kemenangan Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat (AS) ternyata tak luput dari beberapa petinggi perusahaan teknologi, seperti Bill Gates dan Tim Cook.

Bahkan, Cook dilaporkan menyempatkan diri untuk menelpon Trump untuk mengucapkan selamat atas kemenangan pengusaha papan atas di negeri Paman Sam tersebut.

Selain ucapan selamat, Trump juga menuturkan bahwa ada perbincangan lain seputar bisnis yang dibahas bersama Cook. Salah satu yang menjadi perhatian Trump adalah produksi Apple masih berada di luar negeri, seperti Tiongkok dan Vietnam.

Trump ternyata meminta Cook untuk memindahkan produksi perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu ke AS. Dikutip dari CNET, Kamis (24/11/2016), bahkan Trump menjanjikan Cook intensif khusus untuk Apple, seperti potongan pajak yang cukup besar bagi perusahaan.

Tak hanya itu, ia juga menjanjikan deregulasi bagi Apple agar perusahaan tersebut lebih mudah memproduksi barang-barangnya di AS. Trump juga mengajak Cook untuk membahas mengenai beberapa regulasi agar perusahaan asal Cupertino itu mau berpindah tempat produksi.

Kendati sudah menjanjikan sejumlah perubahan, Cook sendiri dilaporkan belum merespon ajakan Trump tersebut. Karenanya, masih belum dapat dipastikan apakah Apple tetap mempertahankan produksinya di luar AS atau mengubahnya.

Keinginan Trump agar Apple memproduksi perangkat di dalam negeri sebenarnya telah diungkapkan sejak kampanye pemilu berlangsung. Tak hanya Trump, Barack Obama pun sebelumnya telah meminta hal tersebut ke Steve Jobs pada 2011.

Namun pemindahan itu tak mudah dilakukan. Selain masalah regulasi, komponen-komponen Apple sebagian besar dibuat di Asia. Karenanya, akan lebih mudah untuk mempertahankan proses produk di negara-negara yang ada di wilayah tersebut.

Tak hanya itu, ketrampilan manufaktur juga menjadi alasan Apple belum berani memboyong produksinya ke AS. Upah buruh yang lebih rendah di negara-negara Asia juga memungkinkan biaya pembuatan lebih murah, sehingga harga iPhone bisa kompetitif dengan merek lainnya.

(Dam/Cas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya